Sisi Lain Metropolitan
Kisah Sang Pelukis Senior, Hartono Ungkap Alasan Tak Pernah Torehkan Namanya di Spanduk Pecel Lele
Pelukis spanduk pecel lele senior, Hartono (51) enggan menaruhkan namanya di setiap spanduk yang selesai dilukisnya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Pelukis spanduk pecel lele senior, Hartono (51) enggan menaruhkan namanya di setiap spanduk yang selesai dilukisnya.
Tak seperti pelukis tersohor yang biasa membubuhkan tanda di tepi lukisan, sang maestro pelukis spanduk pecel lele ini hanya menyelesaikan karyanya sesuai pesanan pelanggan.
Hartono beralasan agar pelanggannya merasa nyaman.
Soalnya, banyak dari penjual pecel lele yang tidak mau ada namanya.
"Karya saya enggak saya beri nama karena orang lamongan itu kadang-kadang enggak mau terus terang. Misalkan penjual A punya nomer kontak saya, terus penjual B kepingin bikin spanduk itu, si A enggak bakal kasih tahu. Mungkin takut tersaingi. Akhirnya saya simpulkan percuma kasih tanda," ujarnya kepada TribunJakarta.com.
Lagi pula, tanpa ada namanya, pesanan spanduk dari penjual pecel lele terus berdatangan. Bahkan, di masa pandemi pun tak sedikit yang pesan.
Ini Cerita Hartono, Pelukis Spanduk Pecel Lele
Sebagian besar spanduk pecel lele karya Hartono (51) telah menginvasi berbagai daerah di Indonesia, bahkan sampai ke ujung Papua.
Dari sebuah rumah kontrakan sederhana seluas 3 x 12 meter, pria asal Desa Ngayung, Maduran, Jawa Timur itu telah menelurkan sekitar 4.000-an karya spanduk lukisan pecel lele.
Jumlah pengusaha pecel lele yang mengandalkan jasa lukisnya pun kian bertambah.
Hartono terlihat santai duduk di depan laptop sambil melihat-lihat desain spanduk pecel lele di rumah kontrakannya di kawasan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Bekasi.
Hari itu, pada Sabtu (20/2/2021) ia tampak senggang. Bila sedang ada pesanan, Hartono enggan menerima tamu lantaran waktunya banyak tercurahkan untuk menyablon dan melukis spanduk.

"Kalau saya ada tamu, biasanya saya cari waktu saat tidak sedang membuat spanduk. Soalnya, akan memakan waktu lama," ujarnya sambil menghembuskan asap rokok.
Masa Kecil Kapolsek Tambora: Tak Mampu Beli Mie Instan, Baru Makan di Restoran Saat Masuk Akpol |
![]() |
---|
Cerita Suharti, Gelandangan di Kebayoran Baru Punya Rp 12 Juta: Hasil Jual Tanah dan Sewa Kontrakan |
![]() |
---|
Ingin Lebih Nyaman, Anak-Anak Minta Bioskop Mini di Bekasi Pakai AC |
![]() |
---|
Viral Bioskop Mini Harga Tiket Rp 3 Ribu di Bekasi, Penonton Langganan Bisa Dapat Bonus |
![]() |
---|
Merasa Sumuk, Anak-Anak Minta Bioskop Mini di Bekasi Pakai AC |
![]() |
---|