Sisi Lain Metropolitan
Kisah Sang Pelukis Senior, Hartono Ungkap Alasan Tak Pernah Torehkan Namanya di Spanduk Pecel Lele
Pelukis spanduk pecel lele senior, Hartono (51) enggan menaruhkan namanya di setiap spanduk yang selesai dilukisnya.
Namun, ia membutuhkan spanduk untuk warungnya. Hartono kemudian meminta tolong kepada temannya Teguh (51) di kampung.
Sesampainya di kampung, Teguh malah tak berkenan membuatkan spanduk pesanan dari teman dekatnya itu.
Ia malah menyarankan Hartono untuk membuat sendiri. Padahal, Teguh lah yang lebih dulu memulai usaha jasa lukis spanduk pecel lele.

Hartono menyangka Teguh tak ingin membantunya lantaran ia bisa melakukannya sendiri.
"Mungkin saya dulu juara Kabupaten, ngapain meminta bantuan. Jadi dia itu agak enggak enak," ceritanya.
Bila ditarik kembali ke masa kecilnya, Hartono dan Teguh merupakan teman satu SMP. Semasa sekolah itu, mereka berdua dikenal pintar melukis.
Hartono mengakui Teguh jago dalam melukis. Ia sempat menyabet juara Porseni (Pekan Olahraga dan Seni) tingkat Kabupaten dari tingkat SD sampai SMP.
Ketika masuk SMA, mereka berpisah. Namun, Hartono dan Teguh bertemu di sebuah kompetisi lukis antar sekolah tingkat kecamatan.
Hartono pun berhasil menyabet juara pertama dan Teguh juara dua. Karena bakat dan prestasi ini yang barangkali Teguh menolak tawaran Hartono.
Teguh hanya menjelaskan cat-cat yang digunakan dan menyarankan Hartono untuk membuat sendiri.
Sepenggal Kisah di Rumah Achmad Soebardjo di Mata Sang Anak: Dijaga Pemuda dengan Bambu Runcing |
![]() |
---|
Rumah Achmad Soebardjo Dijual Rp200 Miliar, Keluarga: Semoga Dibeli Pemerintah dan Dibuat Museum |
![]() |
---|
Rumah Bersejarah Milik Mendiang Achmad Soebardjo Dijual Senilai Rp200 Miliar, Ini Kata Keluarga |
![]() |
---|
Kisah Awal Mantan Menlu RI Achmad Soebardjo Membeli Rumah Bergaya Belanda di Cikini |
![]() |
---|
Dipecat karena Pandemi, Kisah Satpam Bank Banting Setir Jadi Tukang Servis Jok Keliling |
![]() |
---|