Sisi Lain Metropolitan
Kerap Kucing-Kucingan dengan Satpol PP, Ini Cerita Nur Penjual Kopi Keliling Bertahan Saat Pandemi
Nur (47), pedagang kopi keliling di Jakarta Timur mencoba bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
Nur juga mengingat percakapannya dengan satu diantara personel Satpol PP ketika diberi teguran kala sedang mangkal di pinggir jalan sekitaran Makasar, Jakarta Timur.
"Covid begini enggak pada takut apa keluar rumah?," ujarnya menirukan personel Satpol PP.
"Ya gimana kalau enggak keluar enggak punya beras," sahutnya.
"Sekarang anak saya yang nikah sudah 2, yang masih sekolah ada 4. Selama pandemi mereka butuh kuota buat belajar juga. Jadi saya sahutin seperti itu," jelasnya.
Tak menyerah, Nur tetap berdagang dengan harapan bisa membawa pundi rupiah untuk keberlangsungan hidup keluarganya.
"Ya sudah kucing-kucingan terus. Karena jualan suami lebih sepi dari saya. Kadang dia jug ramai. Ya yang penting demi anak, kami keluar terus. Alhamdulillahnya 2 anak yang sudah nikah bantuin kami juga," jelasnya.
Mulai ramai
Usai finansial keluarganya sempat menurun, ia mengaku saat ini sudah jauh lebih baik.
Terhitung sedari awal tahun ini penghasilannya sudah membaik, imbas beberapa tempat rekreasi sudah dibuka, seperti di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
"Alhamdulillah sekarang sudah mulai ramai. Biarpun kucing-kucingan tapi sudah enggak separah dulu," ungkapnya.
Baca juga: Pemprov DKI Anggarkan Rp 852 M Jalankan Program Warisan Jokowi-Ahok
Baca juga: Nasib Pilu Pengantin Baru di Bekasi, Terpaksa Gelar Resepsi di Tengah Banjir:Tamu Hadir Cuma 7 Orang
Baca juga: HICON Ingatkan Pentingnya Ambang Batas Syarat Gugatan Pilkada di MK
Saat ini, ia bersama suaminya bisa mendapatkan pendapatan bersih perhari sebesar Rp 100 ribu.
"Ya dulu bisa dapat Rp 200 ribu lebih pas pandemi. Sekarang bisa dapat Rp 100 ribu. Itu hasil saya dan suami, sudah digabung," katanya.
Sayangnya, ia mengaku banyak pembelin yang justru utang karena pandemi.
"Ya tapi begitu, banyak yang hutang dan dibayarnya nanti pas mereka gajian. Ya saya juga susah makanya hitung-hitung membantu mereka. Yang penting setiap hari masih ada modal untuk diputar beli kopi lagi. Alhamdulillah sejauh ini yang utang bayarnya betul," tandasnya.