Moncer Zaman Ahok, Yusmada Ditunjuk Anies Jabat Kadis SDA Tapi Ada PR Besar: Bikin 300 Sumur Resapan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melantik Yusmada Faizal sebagai Kepala Dinas SDA. Kinerja Yusmada dipuji Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Sepak terjang Yusmada Dalam masa jabatannya sebagai Kepala Dinas Bina Marga, Yusmada memimpin pembangunan beberapa proyek 'raksasa', seperti Simpang Susun Semanggi di Jakarta Selatan yang menjadi warisan Ahok.
Ahok memuji kinerja Yusmada karena mampu mengemban tugas dengan baik.
"Saya rasa ini (Kepala Dinas Bina Marga) yang paling baik, dari beberapa yang sudah disisir. Pak Yusmada mengerti apa yang saya mau. Kami sering berkoordinasi dan terbukti dia bisa menerapkannya," ujar Ahok, November 2015 lalu.
Selain itu, Yusmada juga memimpin pengerjaan proyek revitalisasi trotoar Tanah Abang, Jakarta Pusat, di bulan Agustus 2015.
Trotoar selebar 1 meter yang disesaki dengan pedagang kaki lima tersebut diperlebar menjadi 2-5 meter.
Total panjang trotoar yang dikerjakan mencapai 1,5 kilometer.
Pelebaran jalur pejalan kaki di Tanah Abang ini merupakan proyek percontohan.

Pemprov DKI Jakarta saat itu menganggarkan dana Rp 263 miliar untuk merenovasi trotoar di 48 lokasi sepanjang tahun 2015, seperti ditulis dalam buku Ahok-Anies: Tentang Menata Keruwetan Pasar Tanah Abang terbitan TEMPO Publishing.
Di bawah kepemimpinan Yusmada, Dinas Bina Marga DKI juga membangun jalan layang khusus Transjakarta Tendean-Cileduk, Jakarta Selatan, dengan panjang lintasan 9,4 kilometer.
Proyek senilai Rp 2,5 triliun itu menghubungkan Jalan Tendean dan Jalan Ciledug di Jakarta Selatan dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.
Sebelum ditunjuk sebagai Kepala Dinas SDA, Yusmada sempat menjabat sebagai Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta.
Selama menjabat, ia bertanggung jawab mengawasi berbagai pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta, termasuk pembangunan trotoar di jalan protokol dan Flyover Tapal Kuda Tanjung Barat dan Lenteng Agung.
PR Yusmada Faizal

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui, program 1,8 juta sumur resapan Gubernur Anies Baswedan tak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
Bahkan, dalam kurun waktu lima tahun sekalipun program tersebut sulit terealisasikan.