Kata Wagub DKI Soal Wacana Sekolah Tatap Muka Juli 2021
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku belum membahas membuka sekolah dalam waktu dekat ini.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana membuka sekolah pada Juli 2021.
Meski demikian, rencana tersebut menuai pro dan kontra lantaran banyak pihak yang menganggap masih terlalu berisiko menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah.
Terkait hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku belum membahas membuka sekolah dalam waktu dekat ini.
Sebab, angka kasus Covid-19 di ibu kota masih cukup tinggi dengan total kasus mencapai 341.793 hingga 1 Maret 2021 lalum
"Sekolah tatap muka nanti kami akan lihat, kami belum membahas sejauh ini," ucapnya, Selasa (2/3/2021).
Baca juga: Dengarkan Masukan Ulama, Presiden Jokowi Akhirnya Cabut Lampiran Perpres Soal Miras
Politisi Gerindra ini mengaku, Pemprov DKI tak mau ambil risiko membuka sekolah di tengah pandemi yang hingga kini belum usai.
Ia tak mau sekolah justru menjadi klaster baru menularan Covid-19 di ibu kota.
"Yang penting kami pastikan anak-anak dalam suasana pandemi ini bisa belajar dengan baik, bisa menerima materi dari para gurunya," ujarnya di Balai Kota.
Baca juga: Jokowi Batalkan Investasi Miras, MUI: Semoga Negeri Ini Berkah
"Itu jauh lebih penting yang kami pikirkan sekarang," tambahnya menjelaskan.
Dikutip dari Kompas.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidik ditargetkan selesai Juni 2021.
Ia mengatakan, jika vaksinasi dapat diselesaikan, maka belajar tatap muka di sekolah bisa dimulai pada Juli 2021.
"Mungkin tidak 100 persen (belajar tatap muka di sekolah), tapi paling tidak bisa saja dua kali seminggu atau tiga kali, atau dalam sistem rotasi, karena protokol kesehatan tetap dijaga," kata Nadiem dilansir dari Kompas TV, Rabu (24/2/2021).
Nadiem mengatakan, vaksinasi Covid-19 ini diprioritaskan untuk tenaga pendidik mulai dari Sekolah Dasar (SD), PAUD, Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan perguruan tinggi.
Baca juga: Pentingnya Apresiasi Orangtua dan Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak Sejak Dini
Menurut Nadiem, hal tersebut dilakukan dikarenakan semakin muda jenjang pendidikan maka proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) semakin sulit dilakukan.