Warga DKI Mengeluh Belum Dapatkan Bansos Tunai, Wagub Klaim Tak Ada Kendala Pendistribusian
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim tak mengalami kendala dalam pendistribusian bantuan sosial tunai (BST).
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
"Sampai dengan akhir bulan Februari 2021, Dinas Sosial masih mendistribusikan Buku Tabungan dan Kartu ATM bagi Penerima Manfaat yang tidak hadir pada undangan pertama dan kedua, " tulis akun @DKIJakarta.
"Sehingga belum dapat melakukan pencairan tahap kedua sampai seluruh Buku Tabungan dan Kartu ATM terdistribusi, " lanjut isi cuitan tersebut.
Warga Twitter pun memprotes alasan yang dikemukakan Pemprov DKI. Menurut Fitria Handoyo, pengguna Twitter dengan akun @vhie_Trya, seharusnya warga yang sudah taat dengan datang di panggilan pertama dan mendapat kartu ATM serta buku tabungan tidak terkena imbasnya.
"Ini apa tidak terlalu egois ya min? Karna kesalahan kan bukan dri kami,tpi kenpa jdi kami juga kena imbasnya? Maaf sebelumnya mungkin kami terlihat mampu karna bisa menggunakan twitter, tpi dijaman sekarang yg mau apa2 harus melalui online kami terpaksa beradaptasi dengan jaman, " cuit akun @vhie_Trya.
"Lah kok jadi yg udah nerima kena imbasnya min? Gimana nih Pak @aniesbaswedan jadinya?, " tulis warga Twitter Lazuardi Antonio Lee, dengan akun @LeeLazuardi.
Sampai minggu keempat Februari lalu, penyaluran bansos tunai tahap pertama memang masih berlangsung. Warga di Kepulauan Seribu contohnya, baru mendapatkan buku tabungan dan kartu ATM Bank DKI pada 24 Februari 2021.
Belum ada keterangan resmi apakah bansos tahap kedua Februari akan dicairkan sekaligus bersama bansos tahap ketiga Maret, atau jadwal pencarian bansos tunai jadi mundur hingga Mei 2021.
Pemberian BST terkait pandemi ini baru pertama kali dilakukan. Tahun 2020, bansos diberikan kepada warga berupa sembako. Namun sejak kasus korupsi dana bansos menjerat mantan Mensos Juliari Batubara, bansos diberikan secara tunai.