Ayah Dirawat di RS, Remaja Ini Naik Pitam Bunuh Pria yang Tidur Seranjang dengan Ibunya
Remaja berinisial WG (18) naik pitam saat memergoki ibu kandungnya tidur dengan pria lain bernama Sufwat (51).
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Remaja berinisial WG (18) naik pitam saat memergoki ibu kandungnya tidur dengan pria lain bernama Sufwat (51).
WG melihat ibunya berselingkuh dengan Sufwat pada Mei 2020.
Padahal saat itu, ayah WG sedang mendapatkan perawatan di RSUD Syamrabu Bangkalan.
Selingkuhan ibunya, Sufwat pun tewas di tangan WG.
Sufwat tewas bersimbah darah dengan luka di perut.
Pembunuhan itu terjadi di halaman parkir minimarket Jalan Raya Rongkemasan Desa/Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Kamis (4/3/2021) siang.
Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Agus Sorbanapraja menjelaskan koronologi pembunuhan tersebut.
"Tersangka WG membunuh korban karena dendam. Dia sakit hati setelah memergoki ibu kandungnya berinisial EM tidur seranjang dengan korban," ungkap AKP Agus Sorbanapraja, dikutip dari SuryaMalang, Jumat (5/3/2021).
Diketahui saat ayah WG dirawat ternyata ibunya berinisial EM pulang dari rumah sakit tanpa alasan jelas.
WG yang curiga lalu membuntuti ibunya sampai rumah.
WG pun kaget saat melihat ibunya sedang tidur seranjang bersama Sufwat.
Sufwat pun kabut saat melihat kehadiran WG.
"Karena kondisi gelap, tersangka tidak sempat melihat jelas wajah pria tersebut. Kejadian itu membuat WG mulai curiga," tutur Agus.

Tersangka WG mengecek ponsel milik ibunya sekitar dua hari kemudian.
Akhirnya WG baru tahu bahwa pria yang kabur dari dalam kamar milik orang tuanya adalah Sufwat.
"Tersangka menemukan beberapa foto dan video ibu kandungnya bersama korban. Kemudian tersangka menceritakan perselingkuhan itu ke beberapa anggota keluarganya, termasuk kepada kakak sepupunya berinisial S (30)," papar Agus.
Saat kejadian, S datang bersama pria yang belum diketahui identitasnya.
S membawa pedang. Pria tersebut membawa batu. Sedangkan WG membawa celurit.
"S membacokkan pedang itu sebanyak dua kali ke tubuh Sufwat sampai korban terjatuh. Disusul tersangka WG menyabetkan celurit sebanyak lima kali ke perut korban," papar Agus.
Sekitar 30 menit sebelum kejadian, tersangka WG dan Sufwat masih sempat berbincang di minimarket perihal motor tersangka yang akan diperbaiki.
Saat itu WG datang sendirian menemui korban.
"EM menyuruh tersangka untuk mengambil uang ke korban. Uang itu akan digunakan untuk memperbaiki motor milik tersangka."
"Tidak lama kemudian S dan pria yang belum diketahui identitasnya itu datang, dan terjadilah insiden pembunuhan itu," jelasnya.
Dalam kasus ini polisi menyita baju lengan pendek warna dongker, sarung warna hitam kombinasi putih, selontong clurit warna cokelat, kaus lengan pendek warna biru, dan celana jin panjang.
"Saat ini kami sedang mengejar S dan pria yang belum diketahui identitasnya," terang Agus,
Polisi menangkap WG di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Mlajah.
Kasus Serupa
Pembunuhan oleh Selingkuhan
Seorang guru mengaji di di desa Sukamulya, Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ditangkap polisi setelah ketahuan membunuh suami selingkuhannya.
Pelaku pembunuhan di desa Sukamulya, Sukatani, Kabupaten Bekasi, telah tertangkap.
Pelaku pembunuhan tersebut MR Bin T (38), sedang korban pembunuhan Ardanih (45).
Awalnya dikira A bunuh diri dengan cara gantung diri di kamar mandi rumahnya.
Ternyata tewas dibunuh tetangganya sendiri, MR Bin T.
MR Bin T pun kini terancam pasal hukuman pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.
Polisi telah memeriksa beberapa saksi terkait pembunuhan yang dilakukan A kepada MR di Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Selasa (2/2/2021).
Pemeriksaan itu dilakukan guna mencari kemungkinan adanya tersangka baru.
"Kita periksa tuh istrinya (korban) kemudian kita periksa juga anaknya (korban), ini ternyata mereka memang tidak tahu terjadinya pembunuhan," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan kala dikonfirmasi, Sabtu (6/2/2021).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua saksi itu mengaku tak mengetahui perihal aksi pembunuhan yang dilakukan MR.
Alung, anak korban tidak berada di lokasi ketika aksi pembunuhan terjadi.
Sedangkan istri korban belum sadar suaminya tewas karena dibunuh.
Sang istri sadar suaminya tewas dibunuh saat kakak iparnya menemukan bekas luka tusuk pada badan A.
"Ketika dia (istri korban) tahu hasil pengembangan diperiksa bahwa terjadi pembunuhan, syok juga. Dia juga meminta agar pelaku dihukum sebarat-beratnya," kata Hendra.
Dua keterangan itu pun, diakui Hendra, belum cukup untuk membuktikan adanya tersangka baru dalam kasus pembunuhan ini.
Namun demikian, polisi tetap akan melakukan penyidikan dan memeriksa saksi-saksi lain.
"Sampai pemeriksaan saat ini belum ada tuh tersangka baru atau keterlibatan orang - orang lain selain dari MR," ucap Hendra.
Sebelumnya, A diketahui dibunuh oleh pelaku berinisial MR saat tidur pada Selasa (2/2/2021) pukul 02.00 WIB.
Awalnya, keluarga menyangka A tewas karena bunuh diri. Pasalnya, keluarga menemukan jenazah A yang berlumuran darah di kamar mandi.
"Laporan pertama diduga bunuh diri, dilaporkan ke keluarga korbannya. Diduga bunuh diri," kata Hendra.
Setelah itu, keluarga membawa jenazah untuk dimandikan dan selanjutnya dimakamkan.
Saat memandikan jenazah, kakak korban mulai curiga karena menemukan beberapa luka tusuk di tubuh A.
Kakak korban pun langsung melaporkan temuan itu ke Polres Metro Bekasi.
Baca juga: Bawa Pedang 1 Meter, Personel Raimas Reborn Polres Metro Depok Ringkus Dua Remaja Mau Tawuran
Baca juga: Pembangunan Belum Rampung, Pemprov DKI Klaim Flyover Cakung Pengerjaan Sesuai Rencana
Baca juga: TNI Kontak Tembak di Intan Jaya, Kelompok Separatis Bersenjata Tewas Diduga Kelompok Undianus Kogoya
Baca juga: Tawa Moeldoko Hanya Jawab Ini Saat Ditanya Jabat Ketum Demokrat Buat Jadi Capres 2024
Selang beberapa jam setelah laporan masuk, polisi langsung menangkap MR.
Dari hasil pemeriksaan, MR ternyata membunuh A ketika korban tengah terlelap.
Kala itu MR masuk ke rumah korban dan mencari gunting di dapur.
Setelah mendapatkan gunting, MR langsung menghujani A dengan beberapa tusukan.
"Dua di leher, dua di dada, satu di perut," tutur Hendra.
Motif dari aksi pembunuhan ini, lanjut Hendra, karena dendam dan masalah internal keluarga.
Diketahui kemudian, A adalah selingkuhan dari istri MR.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Cinta Segitiga Berujung Pembunuhan di Bangkalan, Remaja Ini Marah Lihat Ibu Tidur Bareng Pria Lain,