Partai Demokrat Kubu Moeldoko Daftar Kemenkumham, Ferdinand Hutahaean: Gong Pembuka Perang
Hari ini, Partai Demokrat kubu Moeldoko akan daftar kepengurusan ke Kemenkumham, Ferdinand Hutahaean menyebut ini baru bagian dari gong pembuka perang
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Hari ini, Partai Demokrat kubu Moeldoko akan daftar kepengurusan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Eks politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyebut langkah Kubu Moeldoko bagian dari gong pembuka perang.
Diketahui, kepengurusan Partai Demokrat diputuskan berdasar hasil Kongres Luar Biasa atau KLB Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (8/3/2021).
Hasil KLB Deliserdang menunjuk Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Adanya KLB Deliserdang ini membuat ada dualisme kepengurusan Partai Demokrat.
Baca juga: Pihak Istana Berang Loyalis SBY Menyeret Nama Jokowi dalam Konflik Demokrat
Sebab, di satu sisi, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga bersikeras bahwa dia adalah Ketua Umum Partai Demokrat yang sah.
AHY bahkan menyebut KLb yang dilakukan di Deli Serdang inkonstitusional dan abal-abal.
Sementara itu, Partai Demokrat kubu Moeldoko langsung bergerak cepat.
Usai kepengurusan dibentuk, mereka langsung akan menyerahkan daftar kepengurusan baru Partai Demokrat hasil KLb kepada Kemenkumham.
Rencananya akan dilakukan pada hari ini Senin (8/3/2021) hari ini.
Baca juga: AHY Didampingi 34 Pimpinan DPD Demokrat akan Sambangi Kemenkumham Hari Ini
Baca juga: Politikus Demokrat Duga Ada Kekuatan Besar di Balik Terpilihnya Moeldoko di KLB
Hal tersebut sebelumnya ditegaskan oleh Ketua Dewan Pembina Demokrat versi KLB Sibolangit, Marzuki Alie
"Senin besok (hari ini) pengurus Demokrat hasil KLB akan menyerahkan berkas ke Kementerian Hukum dan Ham untuk dipelajari dan disahkan karena Demokrat hasil KLB merupakan Demokrat yang sah," ujar Marzuki Ali pada kesempatan sebelumnya.
Marzuki mengklaim kepengurusan Partai Demokrat hasil KLB adalah yang sah.
Baca juga: Layani Open BO, Belasan Remaja Wanita Terjaring Polisi dari Apartemen Dekat Bandara Soekarno-Hatta
Menurutnya, KLB di Sibolangit dilakukan sudah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Dari status kepesertaan, KLB sudah sesuai dihadiri pengurus.

"KLB dilakukan karena kader menginginkan pembenahan Demokrat untuk menjadi partai terbuka bagi siapapun," ujar Marzuki
Pada kesempatan terpisah, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) direncanakan akan menggeruduk Kantor Kementerian Hukum dan HAM pada Senin hari ini.
AHY akan didampingi 34 perwakilan Partai Demokrat seluruh Indonesia.
Dalam kunjungannya ini, AHY akan memberikan seluruh bukti Kongres Luar Biasa (KLB) yang Jumat (5/3/2021) kemarin digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara adalah tidak sah.
Lebih lanjut, dalam kesempatan itu Partai Demokrat ingin menunjukkan kepada Kemenkumham bahwa KLB yang terjadi adalah abal-abal dan di luar dari konstitusi Partai Demokrat.
"Ya, kami besok akan menyampaikan bagaimana sikap Partai Demokrat menghadapi KLB abal-abal ini dengan segala bukti yang kami miliki dari sisi legalitas, sesuai AD/ART," kata anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021).
Gong Pembuka Perang
Mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut memantau adanya konflik di mantan partainya itu.
Baca juga: Bocoran Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 13 dan Jadwal Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 14
Beragam komentar disampaikan Ferdinand di akun twitternya @FerdinandHaean3
Salah satunya Ferdinand menyebut bahwa pendaftaran kepengurusan Partai Demokrat kubu Moeldoko ke Kemenkumham adalah gong pembuka perang, belum perang sesungguhnya.

Dia menyebut bahwa sesaat lagi pertandingan sesungguhnya barulah akan dimulai.
Ferdinand menuliskan hal tersebut saat mengomentari sebuah artikel yang memuat tentang rencana Partai Demokrat kubu Moeldoko daftar kepengurusan ke Kemenkumham, hari ini.
"Hari Ini, Demokrat Versi KLB Sibolangit Mau Daftar ke Kemenkumham
Pertarungan sesungguhnya akan dimulai..!!
KLB Deli Serdang itu hanya gong pembuka perang, bukan perang sesunguhnya," tulis Ferdinand di akun twitternya dikutip TribunJakarta.com, Senin (8/3/2021).
Setelah memposting tulisan itu, beberapa waktu kemudian, Ferdinand juga meminta semua pihak menyudahi segala keributan yang terjadi saat ini.
Tak hanya soal KLB Partai Demokrat, Ferdinand juga menyinggung kabar putusnya jalinan asmara putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan kekasihnya.
Tulisan itu merupakan caption dari sebuah foto Ferdinand yang berdiri dan memegang bendera merah putih.
Baca juga: Konflik Demokrat Moeldoko dan AHY Kian Panas, Loyalis Anas Sindir Tren Playing Victim untuk 2024
"Ayo kita sudahi keributan tak penting ini. Kita akhiri keriuhan bantah lisan ini. Kita hentikan bicara ttg Kudeta, KLB dan putus cintanya Kaesang.
Ayo bicara tentang bangsa, tentang negara, tentang mendukung pemerintah membangun negeri ini utk mewujudkan cita2 kemerdekaan," harapnya.
Cap Jempol Darah
Sebelumnya, Kader Demokrat yang tetap setia kepada Agus Harimurti Yudhoyono melawan dan menganggap terpilihnya Moeldoko sebagai bentuk kezaliman.
Sebagai bentuk dukungan terhadap AHY, DPD Partai Demokrat DKI Jakarta menyematkan cap jempol darah di Sekretariat DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (7/3/2021).
Satu per satu kader DPD Partai Demokrat DKI Jakarta antre melakukan aksi cap jempol darah di spanduk yang telah disiapkan.
Ketum DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Santoso, mengatakan tujuan utama aksi cap jempol darah ini sebagai wujud kecintaan dan dukung mereka terhadap AHY.
Santoso menyebut aksi ini digelar sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan dan kezoliman atas KLB Deliserdang.
Baca juga: Cap Jempol Darah Bukti Kader Demokrat Cinta AHY, Kubu Moeldoko Berpeluang Dapat SK Kemenkumham
Baca juga: Dengar Pengakuan Istri Main Hati dengan Tetangga, Suami Kalap dan Bunuh Pria Selingkuhan
"Ini dilakukan bukan hanya sebagai bentuk loyalitas kita kepada AHY," ucap Santoso.
"Kegiatan ini juga bagian dari adanya ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa saat ini. Untuk itulah itulah kegiatan ini kami lakukan," ia menambahkan.
Santoso meyakinkan, DPD Partai Demokrat DKI Jakarta akan terus melawan kezaliman terhadap kepengurusan sah AHY sebagai Ketum Demokrat.
"Kezoliman ini harus dihentikan. Bukan hanya kepada Partai Demokrat. Saya yakin civil society dan partai-partai lain akan mendukung apa yang kami lakukan, baik dari sisi hukum maupun politik," tegas dia.
Santoso memastikan KLB yang berlangsung di Deli Serdang sama sekali tak memenuhi syarat-syarat KLB yang diatur dalam AD/ART Partai Demokrat.
Baca juga: Akhirnya Rekor 28 Kali Tak Terkalahkan Manchester City Dihentikan Manchester United 2-0, MU 2 Besar
Sehingga ia berani menyebut KLB tersebut bodong atau abal-abal dan melukai hati para kader Partai Demokrat, serta masyarakat.
"Sebagai bagian dari komponen, Partai Demokrat DKI Jakarta ada di garda terdepan untuk membela ketum AHY untuk tetap menjadi Ketum dan melawan ketidakadilan."
"Diminta kepada Kader DPD sampai sudah anak ranting di DKI Jakarta untuk tetap solid dalam satu barisan setia dan mendukung AHY sebagai Ketum," ucap dia.
Sebagian artikel ini disarikan dari Wartakotalive dengan judul Hari Ini Kubu Moeldoko Daftar Kepengurusan Baru ke Kemenkumham, AHY Bersama 34 Ketua DPD Akan Hadang