Kisah dari Ciliwung
Kisah Aris, Anak Pinggiran yang Setia Hidup Berdampingan Bersama Kali Ciliwung
Kali Ciliwung, yang mengalir di belakang bedengnya ibarat kolam renang milik Aris dan teman-temannya. Ia bisa kapan saja nyebur ke kali
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Namun, kesaksiannya itu mengutarakan sebaliknya.
Saat kami berkunjung ke Manggarai di hari Jumat, tak ada kejadian apapun di sana. Hanya terdengar riang canda anak-anak pinggiran Kali Ciliwung.
Kadung cinta
Kedekatan Ciliwung dan warga bantaran kali sempat dipisahkan oleh kebijakan pemerintah pada tahun 2007.
Program normalisasi kali membuat rumah bedeng keluarga Aris dan teman-temannya tergusur.
Aris pun terpaksa pindah ke Bogor.
Namun, ia hanya bertahan 4 tahun saja lantaran tak kerasan. Aris juga tak cocok dengan lingkungan rumah.
"Pas dibongkar di sini, saya pindah ke Bogor. Ya enggak ada Kali (Ciliwung) enggak enak buat nongkrong. Selama 4 tahun tinggal di Bogor, saya bolak balik main ke sini," ujarnya.
Ciliwung sudah menjadi sahabat setia pemuda berkaos merah itu.
Baginya, Aris kadung nyaman dengan kampung halamannya.
Susah bagi dirinya untuk melupakan kali purba itu.
Aris pun sempat memberitahukan sebuah lagu yang menggambarkan perasaannya terhadap Ciliwung.
Lagu itu bernama Jamika (Jakarta Minggir Kali) bergenre Reggae yang melukiskan kesetiaan seseorang kepada Kali di Jakarta.
Di JAMIKA Jakarta Minggir Kali/Di JAMIKA ku cinta kepadamu/Di JAMIKA Jakarta Minggir Kali/kuberjanji setia padamu.