Jadi Korban Banjir Bandang, Tangis Lorensius Pecah Saat Temukan Sang Ibu di Tepi Pantai Lembata NTT

Tangis Lorensius Latu (65) pecah saat temukan jasad ibunya, Maria Bengang Geruoda (80) di tepi Pantai Desa Tanjung Batu Lembata, Minggu (4/4/2021).

POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Proses evakuasi korban bencana di Ile Ape masih terus dilakukan, Minggu (4/3/2021). Tangis Lorensius Latu (65) pecah saat menemukan jasad ibu kandungnya bernama Maria Bengang Geruoda (80) di tepi Pantai Desa Tanjung Batu, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Minggu (4/4/2021) pagi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Tangis Lorensius Latu (65) pecah saat menemukan jasad ibu kandungnya bernama Maria Bengang Geruoda (80) di tepi Pantai Desa Tanjung Batu, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur Minggu (4/4/2021) pagi.

Diketahui, banjir dan longsor melanda Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4/2021)

Sejumlah korban ditemukan sudah tak bernyawa usai banjir bandang terpa Kabupaten Lembata.

Satu diantara korban jiwa yang ditemukan yakni ibu kandung Lorensius Latu (65).

Lorensius merupakan warga desa Amakaka tak kuasa menahan tangis pagi itu.

Lorensius histeris ketika melihat jenazah ibunya, Maria Bengang Geruoda (80).

Maria Bengang ditemukan sudah tak bernyawa di Pantai Desa Tanjung Batu, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Minggu 4 April 2021 pagi.

Menurut Lorensius, ibunya sejak malam berada di rumahnya di Desa Tanjung Batu.

TNI dan warga menggotong seorang warga yang jadi korban banjir di wilayah Ile Ape, Kabupaten Lembata, Minggu 4 April 2021.
TNI dan warga menggotong seorang warga yang jadi korban banjir di wilayah Ile Ape, Kabupaten Lembata, Minggu 4 April 2021. (POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo)

Banjir bandang yang berasal dari arah Gunung Ile Lewotolok menyeret dan menghanyutkan sejumlah rumah di wilayah Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka dan Lamawara.

Menurut Lorensius, sang ibu merupakan salah satu korban meninggal dunia yang ditemukan pada pagi hari di tepi pantai.

"Mama ditemukan sudah meninggal," kata Lorensius pasrah sambil menangis.

Sementara itu, Tadeus Dosi, warga desa Tanjung Batu, berujar air bah dari arah Gunung Ile Lewotolok menerjang pemukiman warga sekitar jam 3 dini hari.

"Kita dalam rumah, saya tidak lihat air lumpur. Pagi sudah lihat begini," katanya.

Tadeus mengungkapkana warga masih mencari korban yang hilang.

Sementara empat warga desa Tanjung Batu juga sudah ditemukan meninggal akibat tersapu banjir.

Satu orang warga Waowala juga ditemukan meninggal dunia di desa Tanjung Batu.

Pantauan POS-KUPANG.COM di lokasi, banjir yang berasal dari gunung Ile Lewotolok membawa batu-batu besar, gelondongan kayu, dan lumpur tebal.

Proses evakuasi korban luka-luka dan warga yang selamat masih dilakukan secara manual.

Pasalnya, batu-batu besar, gelondongan kayu dan lumpur yang berasal dari gunung membuat akses jalan di wilayah tersebut putus total.

Beberapa jalan yang putus berada di wilayah desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka dan Lamawara.

Kendaraan dari Lewoleba hanya bisa sampai di desa Waowala.

Sampai saat ini, korban meninggal masih dalam proses pendataan. Personil TNI, Polres Lembata, Pos Angkatan Laut, BPBD Kabupaten Lembata dan warga bergotong royong mengevakuasi korban dan warga yang selamat.

Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, Kapolres Lembata AKBP Yoce Marthen, Ketua DPRD Lembata Petrus Gero dan Sekda Lembata Paskalis Tapobali tampak turun langsung ke lokasi bencana.

Pengungsi Butuh Kasur dan Selimut

Banjir yang bersumber dari Gunung Ile Lewotolok menerjang wilayah desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Minggu 4  April 2021) pagi.
Banjir yang bersumber dari Gunung Ile Lewotolok menerjang wilayah desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Minggu 4 April 2021) pagi. (POS-KUPANG.COM/RICARDUS WAWO)

Banjir dan longsor melanda Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu 4 April 2021.

Terdapat tiga desa yang terdampak di Kecamatan Ile Ape, yakni Desa Waowala, Tanjung Batu, dan Amakaka.

Sementara di Kecamatan Ile Ape Timur meliputi Desa Jontona, Lamawolo, dan Waimatan.

"Saat ini sudah delapan jenazah dibawa ke RSUD Lewoleba. Penanganan sementara korban dilakukan di RSUD Lewoleba dan puskesmas Waipukang, Kecamatan Ile Ape sebagai lokasi transit," kata Bupati Lembata, Yance Sunur saat memantau lokasi bencana, Minggu siang.

Pemkab Lembata, lanjut dia, sudah menurunkan ekskavator untuk membersihkan ruas jalan yang tertimbun material batu dan tanah.

Banjir yang bersumber dari Gunung Ile Lewotolok menerjang wilayah desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Minggu 4 April 2021) pagi.

Alat berat itu juga diturunkan untuk membersihkan enam desa yang terdampak banjir dan longsor.

Masyarakat dari enam desa terdampak itu akan dievakuasi ke beberapa titik yang terpusat di Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata.

Sampai saat ini, belum diperoleh informasi terkait kerusakan fasilitas umum. Petugas masih melakukan pendataan bangunan yang rusak dan korban jiwa dalam bencana itu.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Wilayah Pemukiman Sekeliling Ile Lewotolok Kabupaten Lembata

Yance mengaku telah mengirimkan surat kepada Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat terkait kebutuhan yang mendesak, seperti selimut dan kasur untuk warga yang mengungsi.

Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian korban jiwa masih dilakukan di Desa Amakaka dan Desa Tanjung Batu yang merupakan wilayah paling banyak korban akibat banjir.

Baca juga: KMP Jatra 1 Tenggelam di Pelabuhan Kupang NTT

Baca juga: 10 Daerah di Nusa Tenggara Timur Berpotensi Hujan Lebat hingga Banjir Karena Bibit Siklon Tropis

Baca juga: Kondisi Memprihatinkan Korban Banjir Bandang NTT Menjerit Kelaparan

Aksi Heroik Kapolres TTU

Kapolres TTU dan para anggotanya saat mengevakuasi warga dari kepungan banjir di Kota Kefamenanu, Minggu, 04/04/2021
Kapolres TTU dan para anggotanya saat mengevakuasi warga dari kepungan banjir di Kota Kefamenanu, Minggu, 04/04/2021 (POS-KUPANG.COM/Dionisius Rebon)

Aksi heroik Kapolres Timor Tengah Utara ( Kapolres TTU), AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas, S. I. K bersama anggota dan aparat TNI Kodim 1618/TTU mengevakuasi warga yang terendam banjir di Kota Kefamenanu mengundang decak kagum.

Pasalnya dengan pakaian lengkap pasca melakukan pengamanan di Gereja, Kapolres TTU bersama anggota langsung menuju lokasi pemukiman warga yang terendam banjir guna melakukan evakuasi.

Disaksikan POS-KUPANG.COM, Minggu, 04/04/2021, Kapolres TTU, AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas, S. I. K bersama para anggotanya masuk dalam pusaran banjir mencapai pinggang orang dewasa untuk mengevakuasi warga yang terkepung banjir di Bantaran Kali Tauf, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, NTT.

Mereka mengulurkan tangan untuk membantu mengeluarkan warga dari derasnya banjir. Meskipun sedang diguyur hujan deras mereka tampak sigap mengevakuasi warga serta harta benda milik warga.

Pasca melakukan evakuasi, Kapolres TTU beserta Ibu Ketua Bhayangkari Cabang TTU, Ayu Nelson, langsung melaksanakan trauma healing (upaya menekan rasa trauma pada anak-anak pasca bencana) di tempat-tempat pengungsian sementara.

Para anak-anak dihibur dan diajak berbincang-bincang sambil membagikan snack. Pada momen tersebut juga dilakukan pembagian paket sembako seadanya untuk membantu warga.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Flores Timur Tengah Malam, Jenazah di Atas Kasur Ditemukan di Laut

Baca juga: Banjir di Kabupaten Malaka NTT: Ratusan Rumah Terendam

Kepada POS-KUPANG.COM, pasca mengunjungi warga terdampak banjir di Kelurahan Maubeli, Kapolres Timor Tengah Utara (TTU), AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas, S. I. K, mengatakan, pihaknya menerima informasi dari masyarakat saat sedang melakukan pengamanan di perayaan Paskah di Gereja. Pasca mendapat informasi tersebut, dirinya bersama sebagian anggota Polres TTU langsung bergegas ke lokasi kejadian dan mengevakuasi warga serta harta benda mereka.

"Berhubung masyarakat meminta bantuan jadian pengamanan Gereja itu kita alihkan untuk membantu warga terkena bencana banjir," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk sementara, pihaknya mengevakuasi warga serta harta bendanya ke tempat-tempat yang aman kemudian selanjutnya mengambil solusi atas persoalan tersebut.

AKBP Nelson, memastikan bahwa, dirinya bersama seluruh aparat Polres TTU akan melakukan penjagaan dan patroli di rumah warga yang ditinggalkan, pasca dilakukan evakuasi, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kita punya tanggung jawab untuk melakukan patroli dan pengamanan terhadap harta benda milik warga yang terendam banjir. Sehingga barang-barang yang ditinggalkan tidak hilang," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Aksi Heroik Kapolres TTU Bersama Anggota dan Aparat TNI Selamatkan Warga dari Kepungan Banjir, .

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Bencana Banjir Bandang di Lembata, Warga Butuh Selimut dan Kasur Serta Makanan di Tempat Pengungsian, .

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Kisah Sedih Lorensius Saat Saksikan Sang Ibu Ditemukan Tak Bernyawa di Pantai Tanjung Batu Lembata, 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved