Tukang Tambal Ban Bully Bocah Tunarungu

Dipukuli Hingga Dilempari Batu oleh Montir Bengkel Buat Perilaku Bocah Tunarungu ke Adiknya Berubah

Perilaku ERN (13) bocah tunarungu ke sang adik berubah setelah menjadi korban penganiayaan montir bengkel.

Kompas.com/shutterstock
Ilustrasi kekerasan anak. Perilaku ERN (13) bocah tunarungu ke sang adik berubah setelah menjadi korban penganiayaan montir bengkel. Dipukuli Hingga Dilempari Batu oleh Montir Bengkel Buat Perilaku Bocah Tunarungu ke Adiknya Berubah. 

"Cuma kan dari awal dia bilang ikutin prosedur kami. Kata dia visum harus dari kita, karena surat visum kita yang ngeluarin, otomatis ya kami ngikutin," papar Yudi.

Yudi berharap setelah kasus dilimpahkan, aparat bisa lebih serius menangani kasusnya.

"Ya berharapnya lebih serius di PPA," ujarnya 

Sementara, Kapolsek Pamulang Kompol Prasetyo belum memberikan keterangan terkait pelimpahan kasus tersebut. 

Baca juga: Polisikan Montir Bengkel Penganiaya Anak Tunarungu, Orangtua Korban Berharap Kasus Ditangani Serius

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Besok, Guru SMKN 44 Jakarta Sudah Divaksin, Murid Wajib Jaga Jarak

Dianiaya Tukang Tambal Ban

Seorang anak tunarungu berinisal ERN berusia 13 tahun dianiaya sorang montir bengkel berinisial BB tambal ban hingga memar badannya di sekitar rumah di kawasan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

Yudi Nugroho (36) ayah korban, mengatakan, anaknya sudah berkali-kali dianiaya orang yang sama.

Pertama terjadi pada November 2020.

Baca juga: Guru Besar Abuya Uci Wafat, Polisi Lakukan Penyekatan Kurangi Kerumunan Massa

Baca juga: Cara Mengobati Kista Ovarium Secara Alami, Coba 8 Ramuan Tradisional Herbal Ini

Saat itu Yudi melihat anaknya hendak dilempari batu oleh BB tanpa alasan.

"Ngelihat anak saya mau dilemparin batu sama pelaku. Saya samperin saya tanya anak saya salah apa enggak ngaku," ujar Yudi di rumahnya, Selasa (6/4/2021).

Saat itu, Yudi tidak terlalu mengambil pusing dan menyelesaikan segera dengan meminta maaf.

Yudi mengira pelaku belum mengenal anaknya yang tunarungu sehingga merasa terganggu dengan cara komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh.

"Kalau anak saya punya salah, saya minta maaf, anak saya saya suruh minta maaf, sudah tuh," ujarnya.

Sebulan kemudian, BB berulah lagi dengan menyebut ERN telah mengganggunya.

"Kedua, saya kan dulu di ruko, dia nyamperin ke saya, dia bilang anaknya ganggu nih, saya tanya ganggunya apa, dia pergi," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved