Kasus Pembubaran Jaran Kepang di Medan, FUI: Kebhinekaan Tak Bisa Tawar Menawar
FUI menjunjung tinggi kebhinekaan serta menyebut jika budaya leluhur harus dipertahankan. Aksi pembubaran tak ada dalam agenda
Dijelaskannya, dalam penangananya, pihaknya akan memeriksa semua yang terlihat di dalam video tersebut.
"Nanti kan yang terlihat di video itu akan diperiksa semua, terkait dengan pembubaran itu kan," ujarnya.
Baca juga: Masjid Jami Shodri Asshiddiq Dekat PN Jakarta Timur Menggelar Salat Tarawih Perdana
Baca juga: Siti Nuraida Remaja Asal Pandeglang yang Tinggal Tanpa Orangtua, Berharap Bisa Bertemu Kakaknya
Baca juga: Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Ditjen Otda Kemendagri Kerja Sama dengan Kemitraan
Dalam video, anggota FUI ludahi perempuan Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan keributan saat pembubaran pagelaran jaran kepang di Sunggal.
Video itu diunggah di beberapa akun YouTube dan juga tersebar di aplikasi percakapan WhatsApp.
Dalam video itu terlihat cekcok mulut terjadi antara beberapa orang perempuan dengan seseorang yang mengenakan seragam hitam dengan tulisan Laskar Khusus Umat Islam FUI Sumut di bagian punggungnya.
Dalam video itu juga terlihat seorang pria yang mengenakan seragam hitam itu meludahi ke arah seorang perempuan yang cekcok dengannya sejak awal. (Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pembubaran Atraksi Jaran Kepang di Medan Berujung Ricuh, Ketua FUI Sumut Klarifikasi dan Minta Maaf
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/kepling-xi-kelurahan-sei-sikambing-b.jpg)