Misteri Ibu yang Jasad Bayinya Jadi Santapan Anjing Terkuak, Begini Pengakuannya Saat Melahirkan
Misteri ibu yang jasad bayinya menjadi santapan anjing akhirnya terkuak, Kamis (15/4/2021). Begini pengakuan sang ibu saat melahirkan.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Dari hasil autopsi diharapkan akan diketahui penyebabnya, apakah dihabisi atau dibuang dalam kondisi masih hidup.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Rp dan Da kini ditahan di sel Mapolres.
Mayat bayi yang sudah tak berkaki mulai lutut hingga telapak itu ditemukan di Kampung Sukahurip, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Minggu (11/4/2021).
Mayat bayi yang tengah digigit-gigit anjing itu pertama kali ditemukan seorang warga setempat.
Saat keluar ia melihat ada anjing tengah menggigit-gigit sesuatu di dalam kardus di samping rumahnya.
Betapa terkejutnya ia di dalam kardus ternyata ada mayat bayi terbungkus kantong keresek.
Kedua kaki bayi terlihat sudah tak ada.
Penemuan mayat bayi tersebut segera dilaporkan ke warga dan diteruskan ke Polsek Cineam.
Baca juga: Perawat Luka-luka Usai Dianiaya Orangtua Pasien, Bermula dari Tanya Melepaskan Infusan
Baca juga: Pohon Kurma di Masjid Al Mukarromah Kampung Bandan: Tumbuh Sendiri, Panen Secara Bergilir
Baca juga: Geng Motor Serang Warga di Jagakarsa, Warga Sebut Ada Korban, Kapolsek: Itu Jatuh dari Motor
Kronologi
Sebelumnya, polisi masih mencaritahu siapa pelaku dan ibu kandung dari mayat bayi yang digigit anjing itu.
Polsek Cineam, Polres Tasikmalaya Kota sudah memintai keterangan sejumlah saksi untuk mengorek keterangan pelaku pembuang bayi.
"Kami terus melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangannya. Terutama untuk mengungkap siapa ibu bayi tersebut," kata Kapolsek Cineam, AKP Semiyono, Minggu (11/4/2021).
Sejauh ini, tambah Semiyono, belum ada titik terang karena penyelidikan masih pada tahap mengumpulkan keterangan.
Salah satu keterangan yang dikorek adalah data perempuan hamil yang ada di daerah sekitar.
"Namun hingga saat ini belum ada titik terang. Pendalaman terus dilakukan," ujar Semiyono.
