Polres Tangsel Tetapkan 2 Penganiaya Tahanan yang Tewas Sebagai Tersangka
Polres Tangerang Selatan (Tangsel) menetapkan dua tahanan yang menganiaya sesama tahanan lainnya hingga meregang nyawa, sebagai tersangka.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
Sementara, terkait dua tahanan yang menganiaya SS masih menjalani proses hukum kasus narkobanya.
Ganjaran hukum penganiayaan terhadap SS baru akan diusut setelah kasus narkobanya usai.
"Untuk kasus ini mereka sudah tersangkut kasus narkoba. Kasus itu dulu yang diselesaikan. Tapi penyidik menunggu kebijakan dari kejaksaan. Apakah bisa langsung di eksekusi segera P21, karena statusnya saat ini belum P21, tapi berkas perkara sudah dilimpahkan ke kejaksaan."
"Namun karena tersangka yang sudah ditahan di Polres untuk kasus narkoba, idealnya menunggu vonis dulu. Baru mulai kasus yang ini (penganiayaan). Itu yang diungkap pihak Jatanras," paparnya.
Tama mengatakan, keterangan polisi masih menjadi data sementara dan belum sepenuhnya meyakinkan.
"Belum meyakinkan tapi cukup membantu kami untuk mendapat keterangan langsung temuan-temuan awal. Nanti ujungnya kan kami akan mengelaurkan hasil pemantauan dan rekomendasinya," jelas Tama.
Baca juga: Puluhan Tahanan Polres Tangerang Selatan Bisa Ikut Pilkada 2020
Pernyataan Keluarga
TribunJakarta.com mewartakan peristiwa tersebut sejak awal dari pihak keluarga maupun polisi.
SS terlibat kasus narkoba hingga ditahan sejak 1 Desember 2020.
Saat itu, pihak keluarga, yang enggan disebut namanya, menuturkan, sebelum dikabarkan meninggal dunia, ia sempat membesuk pada 9 Desember 2020.
Saat itu ia sudah tidak tega melihat kondisi SS yang mengenaskan. Pasalnya, tubuh SS menggigil dan penuh luka lebam.
"Kalau pernyataan kabar meninggalnya itu, ke saya itu, dalam perjalanan karena sakit, tapi sebelum kejadian sebelum meninggal kan saya sempat besuk tuh," ujar pihak keluarga tersebut saat dikonfirmasi, Rabu (16/12/2020).
Selain menggigil, pihak keluarga menyebut, ada sejumlah luka, termasuk yang seperti sundutan rokok di bagian leher.
"Itu kondisinya dia sudah menggigil, napasnya sudah sepa, karena memang ada identik kaya kekerasan luka-luka gitu juga, di leher kaya luka sundutan rokok, entah disiksa dari napinya atau dari polisinya saya juga enggak tahu. Memang kondisinya itu sudah jelas banget kondisinya sudah parah," kata dia.
Pihak kelurga menjelaskan, saat ia membesuk SS, tidak langsung di sel, melainkan di sebuah ruangan dengan pengawasan aparat.
Baca juga: Pengakuan Terduga Teroris Saiful Basri: Ikut Merakit Bom untuk Diledakkan di SPBU Jalan Raya Bogor