Polres Tangsel Tetapkan 2 Penganiaya Tahanan yang Tewas Sebagai Tersangka
Polres Tangerang Selatan (Tangsel) menetapkan dua tahanan yang menganiaya sesama tahanan lainnya hingga meregang nyawa, sebagai tersangka.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
"Itu sudah lebih dari seminggu. Saya besuk itu pas Pilkada. Itu sudah masuk sel, ditangkapnya tanggal 1, 9 Desember saya besuk itu ke Polres langsung ketemu dia, tapi kita besuknya di ruangan kantor gitu didampingin juga sama polisi," paparnya.
Setelah dibesuk, dua hari kemudian keluarga mendapat kabar SS Tewas.
Jenazah tidak sempat diserahterimakan keluarga yang di Jakarta, melainkan langsung dibawa ke kampung, Tegal, Jawa Tengah, dan serah terima di sana.
Dalam surat serah terima jenazah SS, tidak tertulis penyebab kematiannya.
"Di surat kematiannya pun tidak ada diagnosa kematiannya karena apa."
"Ya kondisi enggak wajar, kalau menurut saya mah, dari awal besuk tanggal 9, meninggal mendadak tiba-tiba tanggal 11," ujarnya.
Baca juga: Bagikan Takjil, Satlantas Polrestro Jakarta Timur Sasar Pengedara di Lampu Merah Halim Lama dan PGC
Pihak keluarga menyebut SS tidak mengidap penyakit tertentu. Hal itu terbukti dari masih bekerjanya Sigit pada hari-H ditangkap.
"Enggak ada penyakitnya, sebelum tertangkap almarhum masih kerja," ujarnya.
Tanggapan Polisi
Sementara, Kasat Narkoba Polres Tangsel, Iptu Yulius Qiuli, membenarkan ada tahanannya, SS, yang tewas karena sakit.
Yulius sempat menyinggung Satuan Tahti untuk berbicara lebih banyak.
"Karena kan sudah ditahanan, jadi bukan di saya lagi. Tapi karena itu tangkapan saya, makanya saya bantu lah pengurusan jenazahnya itu."
"Yang jelas meninggalnya sakit. Karena kan narkoba, mungkin badannya sudah begitu, namanya di dalam tahanan," papar Yulius melalui sambungan telepon.
Yulius tidak menjelaskan lebih jauh terkait penyakit yang diidap tahanannya itu. Ia hanya menyebut SS sesak napas.
Baca juga: Tertangkap Basah Curi Motor di Pamulang, Dede Alias Hendrik Jadi Bulan-bulanan yang Geram
"Ya mungkin pemakai narkoba, sesak napas, atau apa enggak ngerti kita. Tapi kalau dokter bilang biasa-biasa saja cuma ya namanya pemakai narkoba kita enggak tahu ya," ujarnya.
Yulius juga menyebut kondisi jenazah dalam keadaan baik, tidak ada yang aneh.
"Kondisi meninggal dunia masa kami sembunyikan. Ya harus kita kasih tahu keluarganya, kita antar. Jenazahnya bagus enggak ada masalah," ujarnya kala itu. (*)