Ramadan 2021

Tasawuf Underground, Pesantren Anak Punk Menuju Kemapanan

Tasawuf Underground merupakan gerakan bertasawuf melalui media sosial yang diinisiasi Halim Ambiya sejak sembilan tahun lalu.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAH TOHIR
Kegiatan mengaji di Pondok Tasawuf Underground, Komple?s Ruko Ciputat, Blok C nomor 27, Jalan RE Martadinata, Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (24/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - "Sudahlah teman, capek, mau sampai kapan, Apa sih yang sebenarnya mau dicari," ujar Trian Anugrah Permana (29) alias Pongki, salah satu santri Pesantren Tasawuf Underground.

Pongki sudah beberapa tahun melanglang buana sebagai anak punk, pahit manis, asam garam sudah dilaluinya, nomaden dari jalan ke jalan, dari kolong ke kolong. 

Dua tahun belakangan ia mondok di pesantren pimpinan Halim Ambiya itu. Perubahan banyak dirasakannya, dari mulai ketenangan, pengetahuan hingga arah hidup yang baru. 

Kutipan di atas adalah ajakan Pongki terhadap teman-teman anak punknya yang masih berada di jalan untuk kembali pulang, menuju kemapanan.

Latar Belakang

Tasawuf Underground merupakan gerakan bertasawuf melalui media sosial yang diinisiasi Halim Ambiya sejak sembilan tahun lalu.

Kegiatan menyablon kaos Pondok Tasawuf Underground, Komple?s Ruko Ciputat, Blok C nomor 27, Jalan RE Martadinata, Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (24/4/2021).
Kegiatan menyablon kaos Pondok Tasawuf Underground, Komple?s Ruko Ciputat, Blok C nomor 27, Jalan RE Martadinata, Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (24/4/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAH TOHIR)

Halim beranggapan, jalur media sosial adalah cara bertasawuf secara underground.

Menurutnya, dengan membaca mutiara hikmah dari para sufi yang diunggah Halim di Instagram secara diam-diam itulah cara underground.

Baca juga: Apes, 4 Pria Sedang Asyik Pesta Miras di Pinggir Jalan Tangerang Diciduk Polisi Patroli

Baca juga: Lagi Nyenyak Tidur di Dalam Gubuk, Bandar Narkoba Buruan Polisi Dibekuk Bersama Ayah Angkatnya

Baca juga: Dijuluki Masjid Kramat, Begini Penjelasan  DKM Jami An-Nur Kranji Kaum Bekasi

"Lalu lambat laun reaksinya cukup bagus, orang mau belajar tasawuf, secara underground di dunia maya," kata Halim di Pondok Tasawuf Underground, Kompleķs Ruko Ciputat, Blok C nomor 27, Jalan RE Martadinata, Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (24/4/2021).

Dari Instagram, Halim juga berdakwah dari kafe ke kafe. Ia ingin menjaring anak muda untuk karib dengan Allah melalui tasawuf.

Anak Punk

Pada 2017, Halim turun ke jalan. Ia melihat anak punk lalu lalang dengan pakaian lusuh dan alat musik seadanya.

Kegiatan laundri Pondok Tasawuf Underground, Komple?s Ruko Ciputat, Blok C nomor 27, Jalan RE Martadinata, Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (24/4/2021).
Kegiatan laundri Pondok Tasawuf Underground, Komple?s Ruko Ciputat, Blok C nomor 27, Jalan RE Martadinata, Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (24/4/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAH TOHIR)

Halim menyadari jumlah anak punk di Jakarta dan sekitarnya sangat banyak. Dan mayoritas dari mereka adalah muslim.

Di bawah terik matahari dan tebal debu jalanan anak punk bergerak ke sana ke mari.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved