Sisi Lain Metropolitan
30 Tahun Lebih Jadi Nelayan, Kurdi Pernah Jaring Mayat Wanita Terborgol: Awalnya Dikira Ikan
Pengalaman menjadi nelayan selama puluhan tahun membuat Kurdianto (52) banyak menemukan benda-benda luar biasa dari lautan.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Kurdi bercerita bahwa salah satu pengalaman terpahitnya ialah ketika dirampok bajak laut pada tahun 1991.
Kala itu, Kurdi dan beberapa rekan sesama nelayan berangkat dari kampung halamannya di Cirebon, Jawa Barat, menuju ke Lampung.
Baca juga: Pembangunan Kampung Susun Akuarium Dikebut, Konstruksi Struktur Bangunan Kini Capai 87,5 Persen
Ketika berada di perairan Lampung Utara, saat tengah menjala ikan, Kurdi dan rekan-rekannya dihampiri sejumlah orang yang mengendari speed boat.
"Ada orang-orang datang bawa speed boat menghampiri kita pas lagi jalain ikan," ucap Kurdi.
Mengira orang-orang tersebut hanya pelaut biasa, Kurdi dan rekan-rekannya tetap fokus menjala ikan.
Di sela-sela mengangkat ikan dari laut ke perahunya, tiba-tiba sejumlah orang yang ternyata bajak laut itu semakin mendekat sambil membentak-bentak.
"Kita lagi ngangkutin ikan, dia datang, langsung menghadang kita," ucap Kurdi.
Komplotan bajak laut itu kemudian menunjukan senjata api yang mereka bawa.
Satu per satu bajak laut naik ke perahu Kurdi sambil menodongkan senjatanya.
Kemudian, mereka meminta Kurdi dan rekan-rekannya menyerahkan barang-barang berharga mereka.
Uang, beras perbekalan melaut, hingga hasil jala ikan lenyap digasak para bajak laut itu.
Kepala Kurdi bahkan sempat digetok gagang senjata api sang bajak laut hingga benjol.
Baca juga: Belasan Warga Pulau Seribu Terinfeksi HIV/AIDS, Bupati Imbau Generasi Muda Hindari Seks Bebas
"Semuanya dirampok. Ikannya, duitnya, berasnya, semua diambil," tutur Kurdi.
"Yang ngerampok orang-orang sekitaran Lampung sana. Diketok pala saya pakai senjata rakitan," tutup Kurdi.