Sisi Lain Metropolitan

Perjuangan Membuat Dodol Betawi yang Lezat, Adonan Diaduk Berjam-jam dan Tak Boleh Sembarang Orang

Butuh tenaga ekstra serta teknik kala mengaduk adonan kecoklatan itu di atas kuali atau kerenceng. 

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Seorang pekerja tampak mengaduk adonan dodol Ibu Zakiyah di atas kerenceng atau kuali pada Rabu (28/4/2021). 

Zakiyah (50), perajin dodol di Jalan Damai no. 39 bercerita pernah suatu saat kerencengnya rusak karena seorang pekerja belum menguasai betul tekniknya. 

"Kerenceng saya rusak tahun kemarin. Banyak yang bolong. Masalahnya orang baru kita ajarin udah mengaduk," keluhnya.

Menurutnya, pekerja yang sudah senior dan ahli, biasanya sekitar 6 jam dodol sudah matang.

Bila merekrut pekerja baru, bisa-bisa adonan dodol gagal. 

Ia lebih memilih pekerja yang sudah berpengalaman dalam mengolah dodol.

Baca juga: Cerita Pengrajin Dodol Betawi di Pasar Minggu Menatap Lebaran: Berusaha Bangkit Usai Dipukul Pandemi

Baca juga: Coba Kelabui Polisi, Pengedar Narkoba Racik Ganja Menjadi Dodol

Baca juga: Polres Metro Jakarta Barat Bongkar Kasus Penyelundupan Paket Dodol Berisi 75 Kg Ganja

Menatap lebaran di tengah pandemi

Di awal masa pandemi Covid-19, banyak pengrajin dodol terpukul.

Pendapatan mereka yang biasanya panen selama bulan Ramadan dari dodol hilang digerus virus Corona.

Kini, mereka mencoba menatap lebaran dengan semangat baru seiring usahanya mulai kembali pulih.

Di dapur pembuatan dodol Ibu Zakiyah di Jalan Damai no.39 Pejaten Timur, Pasar Minggu, tampak tiga pekerja sibuk mengaduk-aduk adonan dodol di atas kerenceng atau kuali.

Adonan kecoklatan yang sesekali mengeluarkan kepulan panas itu diaduk menggunakan sodet atau semacam kayu panjang mirip dayung.

Salah satu adonan dodol yang telah matang kemudian diciduk dengan menggunakan gayung plastik.

Adonan kemudian dituangkan ke deretan besek yang sudah disiapkan.

Tak hanya pekerjanya, pemilik usaha dodol, Ibu Zakiyah (50) sendiri tampak sibuk membungkus dodol ke dalam plastik ukuran kecil.

Ia duduk di balik etalase kaca berisi aneka ukuran dodol yang siap untuk dijual.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved