Virus Corona di Indonesia
Klaster Lebaran Muncul di Cipayung, Wagub DKI Jakarta Salahkan Warga
Pemprov DKI sudah jauh-jauh hari mengingatkan warga untuk tidak melakukan kontak fisik saat bersilaturahmi.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Klaster lebaran 2021 mulai bermunculan di
DKI Jakarta, imbasnya angka penularan Covid-19 kembali mengalami tren peningkatan.
Terbaru, sebanyak 85 orang warga RT 003/003, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur terpapar Covid-19.
Munculnya klaster lebaran ini pun diakui oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
"Kasus Covid-19 yang ditemukan di Cipayung sementara diduga akibat warga yang melakukan kunjungan silaturahmi lebaran," ucapnya, Sabtu (22/5/2021).
Orang nomor dua di DKI Jakarta itu menyebut, puluhan warga yang terpapar Covid-19 itu kini sudah dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran untuk menjalani isolasi.
Ariza pun menyayangkan munculnya klaster Covid-19 di daerah Cipayung, Jakarta Timur ini.
Sebab, Pemprov DKI sudah jauh-jauh hari mengingatkan warga untuk tidak melakukan kontak fisik saat bersilaturahmi.
"Pemerintah sudah sampaikan untuk tidak mudik, tidak melakukan silaturahmi, open house, kunjungan lebaran, kunjungan atau menerima tamu selama lebaran, karena berpotensi terjadinya penyebaran," ujarnya.
Namun, nyatanya banyak warga yang tak mengindahkan imbauan dari pemerintah untuk tidak kontak fisik.
Padahal, kata Ariza, silaturahmi masih bisa tetap dijaga lewat sambungan telepon atau internet.
"Terbukti bagi warga yang melakukan kunjungan silaturahmi terjadi kontak dan akhirnya terjadi penularan," kata dia.
Baca juga: Mengaku Sebagai Anggota BIN, Pria Ini Tipu Pengusaha Jutaan Rupiah
Baca juga: Pemprov DKI Buka 12 Ribu Fomasi CPNS dan PPPK Tahun 2021, Catat Jadwal Lengkap Seleksinya!
Baca juga: Cek Syarat Lengkap Usia Masuk Sekolah di PPDB DKI Jakarta 2021, Minimal Usia 6 Tahun untuk SD
Agar peristiwa ini tak terulang lagi, ia pun mengingatkan masyarakat untuk taat dan patuh terhadap imbauan pemerintah, serta disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Ke depan kami tetap minta untuk lebih diperhatikan lagi protokol kesehatannya," tutur Ariza.