Pelaku Pungli di Tanjung Priok Diciduk
Polisi Bongkar 4 Perusahaan Pungli Berbadan Hukum di Tanjung Priok, Ada Kelompok Bad Boy
Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar empat kelompok pelaku pungutan liar (pungli) dan premanisme di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
"Tidak dilayani itu sama sekali tidak benar. Mohon disampaikan. Itu sama sekali tidak benar," kata Ade di Kantor JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (16/6/2021).
Ade menegaskan bahwa pihaknya masih akan menggali informasi terkait lambatnya proses bongkar muat.
Di sisi lain, Ade mengklaim pelayanan JICT masih berjalan maksimal.
Baca juga: Viral Modus Pungli Pakai Crane dan Plastik Kresek di Pelabuhan Tanjung Priok, Polisi: Itu Video Lama
"Jujur informasi tentang yang berkembang di media itu masih sulit untuk diketahui kebenarannya. Tapi yang pasti pelayanannya kami masih prima dan kami selalu menjaga layanan di lapangan," kata Ade.
Wakil Direktur Utama JICT Budi Cahyono menjabarkan, proses bongkar muat di terminal peti kemas maksimal berlangsung 117 menit.
Sementara kekinian, performa JICT diklaimnya masih sesuai target.
"Impor maksimal 117 menit. Jadi data menunjukkan performa kami itu di bawah target, kinerja kami 109 menit," kata Budi.
Budi pun menilai wajar adanya apabila ada truk trailer yang membutuhkan waktu 1-2 jam untuk proses bongkar muat.
"Jadi kalau ada truk impor buruh waktu 1-2 jam wajar. Pada waktu peak bisa lama lagi. Karena dari gate ke lapangan itu butuh waktu, truk nggak bisa ngebut," kata Budi.
Sebelumnya, sopir truk trailer di kawasan sekitar Pelabuhan Tanjung Priok mengeluhkan lambatnya proses bongkar muat barang pascapenangkapan puluhan pelaku pungli.
Beberapa hari belakangan, proses bongkar muat dirasakan melambat setelah keberadaan pelaku pungli sudah tak ada lagi sementara ini.
Sopir truk trailer Rofiudin (23) mengatakan, sejak tidak ada pungli, bongkar muat barang bisa memakan waktu hingga 5 jam.
"Ngaretnya tergantung kadang 5 jam. Bisa masuk jam 8 malam keluar pagi," kata Rofiudin saat ditemui di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (16/6/2021).
Baca juga: Segarnya Suasana Taman Piknik, Ruang Hijau Tersembunyi di Balik Hiruk Pikuk Jalan Raya Kalimalang
Menurut Rofiudin proses bongkar muat lebih cepat saat sopir truk trailer memberikan uang kepada para operator crane.
Namun, setelah sopir truk diwanti-wanti untuk tidak memberi uang kepada pegawai di dalam pelabuhan, Rofiudin merasakan pelayanan diperlambat.
