Cerita Kriminal
Lebih 4 Jam Diintai, ABG Dalang Pembunuhan Sadis Ibu Guru Diringkus di Lokasi Nongkrong Anak Punk
ABG berinisial JH (16) dalang pembunuhan guru SD bernama Martha Elisabeth Butarbutar akhirnya tertangkap polisi.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Untuk perkara ini, kami akan benar-benar menuntaskan perkara ini," pungkasnya.
Rekonstruksi Pembunuhan
Sebelumnya, pada rekonstruksi pembunuhan Guru SD di Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatualunasi, Kabupaten Toba terlihat tersangka Rikki Tambunan (24) dan DN (16) memeragakan apa yang mereka lakukan pada pembunuhan tersebut.
Dari uraian Kasat Reskrim Polres Toba, tersangka Riki Tambunan (24) memiliki peran dalam pembunuhan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa tersangka RT menyumpal mulut korban Marta boru Butarbutar dengan kain. Akibatnya, korban merasa kesulitan bernafas.
"Ada juga yang kita temukan fakta baru. Dalam rekonstruksi ini, dimana tersangka RT pada saat membantu tersangka JH," ujar Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar saat disambangi di areal rekonstruksi pada Selasa (1/6/2021).
"Tersangka RT yang menyumpal mulut korban dengan kain putih. Karena didumpal dengan kain putih, si korban tidak bisa bernafas," sambungnya .
Rekan Rikki Tambunan, yang juga kini sedang diburu polisi, tersangka JH adalah dua orang yang berada dalam rumah korban selama proses pembunuhan.
Sementara tersangka DN (16) terlihat berada di luar rumah.
Ia menyebut bahwa rekonstruksi dilakukan untuk melihat secara jelas apa yang dilakukan oleh para tersangka yang membuat korban tak berdaya dan meninggal.
"Kami dari Polres Toba, pada hari ini melaksanakan rekonstruksi terhadap kasus pembunuhan. Di sini kami melakukan rekonstruksi untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya yang dilakukan pelaku terhadap korban," terangnya.
Dari hasil penyidikan, ia menyampaikan ada 25 adegan yang diperlihatkan oleh para tersangka terkait pembunuhan Marta boru Butarbutar (49).
"Kami dari Satreskrim ada melakukan 25 adegan. Mulai dari perencanaan yang dilakukan tersangka sampai pembunuhan yang dilakukan korban," sambungnya.
Dalam rekonstruksi tersebut, terlihat para petugas mengawal masyarakat agar tidak terjadi kericuhan.
Sebab, saat masyarakat melihat wajah kedua tersangka, sontak masyarakat bersorak dan mencemooh kedua tersangka.