Antisipasi Virus Corona di DKI
Bukan Cuma Jual Hasil Swab-PCR, 2 Pemuda Ini Juga Palsukan Kartu Vaksin Covid-19 hingga Surat Nikah
Dua pelaku pemalsu hasil tes swab antigen dan PCR diringkus polisi. Keduanya berinisial NI dan NFA.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Aji
Dari kelompok pertama, polisi mengamankan dua orang tersangka, yaitu NI dan NFA.
Polisi juga menangkap dua orang tersangka kelompok lainnya. Mereka adalah pasangan kekasih berinisial NJ dan NBP.
"Modusnya sama, yaitu menawarkan (hasil swab antigen, PCR, vaksin Covid-19 palsu) melalui media sosial," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat merilis kasus ini, Selasa (13/7/2021).
Yusri mengungkapkan, kelompok pertama memasang tarif Rp 100 ribu untuk mencetak hasil swab antigen palsu.
"Kemudian PCR Rp 200 ribu dan untuk mencetak hasil vaksin dijual Rp 200 ribu," ujar dia.
Sementara itu, kelompok kedua yang merupakan pasangan kekasih menjual hasil tes swab dan PCR palsu seharga Rp 170-180 ribu.
Baca juga: Titi Sumawijaya Minta Polda Metro Jaya Tindak Lanjuti Putusan Praperadilan Terkait Kasus Pemalsuan
"Otaknya ini yang laki-laki, NJ. Dia yang menawarkan lewat akun Facebook. Tersangka NJ ini yang membantu menulis. Dia dapat data, yang mengetik adalah NBP," ungkap Yusri.
Kedua kelompok pemalsu hasil tes swab antigen, PCR, dan vaksin Covid-19 palsu itu sudah melakukan aksinya sejak Maret 2021.
Pelangganya cuma ingin bolos kerja
Polisi menangkap pasangan kekasih yang memalsukan hasil tes swab antigen dan PCR Covid-19.
Kedua pelaku berinisial NJ dan NBP bahkan pernah menerima pesanan aneh, di mana pelanggannya meminta dibuatkan surat PCR dengan hasil positif Covid-19
"Ada yang pernah memesan kepada dua tersangka ini untuk hasil positif Covid-19," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat merilis kasus ini, Selasa (13/7/2021).
Yusri menjelaskan, pelanggan tersebut sengaja memesan hasil tes positif Covid-19 agar memiliki alasan untuk bolos kerja.
Baca juga: Pasangan Kekasih Jual Hasil Swab dan PCR Palsu Lewat Medsos Diringkus Polisi, Begini Modusnya
"Biasanya yang minta hasil positif yang tidak mau bekerja, alasan bekerja di kantornya memesan dengan harga Rp 170 ribu. Minta PCR positif sehingga ada alasan tidak masuk kantor. Biasanya pekerja-pekerja yang memesan kepada yang bersangkutan," ujar dia.
Pasangan kekasih tersebut berbagi peran saat memalsukan hasil tes swab antigen dan PCR.
Baca juga: Gadis Tulang Punggung Keluarga Dibakar Kekasih hingga Hangus, Potongan Kain Batik Jadi Petunjuk
"Otaknya ini yang laki-laki, NJ. Dia yang menawarkan lewat akun Facebook. Tersangka NJ ini yang membantu menulis. Dia dapat data, yang mengetik adalah NBP," ungkap Yusri.
Kepada polisi, kedua tersangka mengaku telah melakukan aksinya sejak Maret 2021.
Pelanggan mereka biasanya memesan untuk keperluan perjalanan menggunakan pesawat dan kereta api.