Tak Kuat 10 Tahun Tahan Sakit, Permintaan Terakhir Ancah Sebelum Potong Alat Vitalnya Sendiri
Seorang pria bernama Hardiansyah alias Ancah (38) mengakhiri hidup dengan cara memotong alat vital sendiri di Kalteng. Ia depresi karena sakit hernia.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Seorang pria bernama Hardiansyah alias Ancah (38) mengakhiri hidup dengan cara memotong alat vital sendiri.
Kasus pria bunuh diri memotong alat vital sendiri terjadi sebuah warung makan di Jalan Tjilik Riwut kilometer 74 RT 6 RW 3 Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur , Kalimantan Tengah, Rabu (14/7/2021) pagi pukul 02.00 Wib.
Ancah diduga nekat mengakhiri hidup karena depresi setelah 10 tahun menahan rasa sakit.
Ia pun nekat memotong bagian alat vital menggunakan pisau.
Kapolres Kotim, AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Cempaga Hulu, Iptu Taufik Hidayat membenarkan peristiwa pria bunuh diri memotong alat vital sendiri.
Baca juga: Sudah Anggap Adik Sendiri, Tukang Salon Rela Bantu Teman Pria Bunuh Gadis yang Tolak Lamarannya
"Ya, dia memotong bagian alat vitalnya sendiri, diduga karena depresi telah sepuluh tahun menahan rasa sakit hernia atau burut," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (14/7/2021)
Iptu Taufik mengatakan pihak keluarga saat mengetahui korban sudah dalam keadaan sekarat.
Pihak keluarga berusaha menolong untuk membawanya ke puskesmas terdekat, namun korban akhirnya meninggal dunia.
Kronologi
Taufik menuturkan saat itu korban berada di lantai 2 tempat tinggalnya, bersama dua orang yang juga tinggal di rumah sekalian warung tersebut.
Pada saat kejadian, korban meminta saudaranya, bernama Herlina, yang berada di lantai 1 untuk membuatkan teh.
Herlina meminta suaminya, Ahmad Hadi Susanto, untuk mengantarkan teh tersebut kepada korban di lantai atas.
Baca juga: Tukang Pijat Sesama Jenis Bunuh Kliennya di Bekasi, Ternyata Kesal Korban Tak Jujur Positif Covid
Ahmad Hadi, seketika itu kaget, melihat darah berhamburan di lantai keluar dari bagian kemaluan tubuh Ancah yang saat itu hanya terduduk.
Saat itu, Ahmad Hadi Susanto, kaget dan berteriak.
"Lailahaillah" sembari menanyakan kepada korban.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ilustrasi-mayat-1.jpg)