Pamit Setelah Mengaku Pusing Terkena Santet, Jasad Kakek Ditemukan di Bengawan Solo

Jasad kakek berinisial SG (72) ditemukan mengapung di Bengawan Solo, di Dusun Bison, Kelurahan Karangturi, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar.

TribunSolo.com/Dok Polsek Kebakkramat
Proses evakuasi jasad yang ditemukan mengapung di aliran Bengawan Solo di Dusun Bison, Kelurahan Karangturi, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar pada Kamis (15/7/2021). Jasad kakek berinisial SG (72) ditemukan mengapung di Bengawan Solo, di Dusun Bison, Kelurahan Karangturi, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Jasad kakek berinisial SG (72) ditemukan mengapung di Bengawan Solo, di Dusun Bison, Kelurahan Karangturi, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar.

Sebelum ditemukan di Bengawan Solo, sang kakek sempat mengeluhkan pusing dan bercerita terkena santet.

Jasad SG pertama kali ditemukan oleh seorang petani pada Kamis (15/7/2021).

Polsek Kebakkramat lalu menindaklanjuti temuan tersebut.

Awalnya, warga mengira jasad tersebut adalah kotoran atau bangkai.

Pasalnya, jasad tersebut berada di tumpukan sampah yang menghampar di aliran.

"Warga kala itu sempat mencium aroma yang sangat menyengat dan busuk, lalu dicarilah sumber aroma itu dan ditemukan jasad tersebut," kata Kapolsek Kebakkramat, Iptu Moko kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Kisah Pilu Tenggelamnya KMP Yunice: Ibu dan Anak Meninggal Usai Silaturahmi di Kampung Halaman

Dari hasil olah TKP, Iptu Moko menjelaskan bahwa jenazah bernama SG (72) seorang warga Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

"Dari korban kami temukan kartu identitas, seperti KTP, SIM, hingga STNK," katanya.

Pihak keluarga memberikan keterangan, korban telah meninggalkan rumah semenjak Minggu (11/7/2021).

"Korban meninggalkan rumah dengan membawa motor Astrea Grand," ujarnya.

"Sebelum meninggal korban juga sempat mengeluhkan pusing, bahkan sempat bercerita sedang terkena santet," aku dia.

Baca juga: Detik-detik KMP Yunice Tenggelam, Penumpang Panik Kapal Miring ke Kiri: Berpikir Gimana Bisa Selamat

"Namun itu masih sebatas dugaan karena belum bisa dibuktikan," jelasnya.

Bila merujuk dari keterangan keluarga lanjut dia. korban mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

"Saat ini kami akan menindaklanjuti keterangan keluarga tersebut," terangnya.

"Dan saat ini jasad masih disimpan di ruang jenazah Rumah Sakit Dr Moewardi," imbuhnya.

Peristiwa di Bengawan Solo

Larung Pusaka

Sebelumnya, nasib malang tak bisa ditolak Sagimin, kakek 58 tahun asal Dukuh Mentir, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.

Ya, Mbah Gimin tewas di pinggir Bengawan Solo, Minggu (20/6/2021).

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, dia ditemukan sudah tak bernyawa di depo pasir pinggir Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Patikan RT 6, Desa Karangudi, Kecamatan Ngrampal.

Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan kejadian bemula saat korban bersama anak perempuannya, BN, mendatangi Sungai Bengawan Solo.

Kedatangan keduanya untuk melarung benda yang dipercaya sebagai jimat.

"Korban bersama anaknya bermaksud akan melarung atau membuang jimat (pusaka) milik korban," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

"Atas permintaan korban sendiri," aku dia.

Suwarso menjelaskan selesai membuang benda yang diduga jimat di aliran bengawan Solo, keduanya kemudian hendak kembali pulang.

"Setelah selesai, keduanya hendak pulang dengan mengendarai sepeda motor milik BN," katanya.

Alih-alih segera naik sepeda motor, Sugimin malah berjalan kembali ke arah Sungai Bengawan Solo.

"Saat akan kembali ke aliran sungai Bengawan Solo, korban terjatuh di pinggir sungai dan tidak sadarkan diri," ujar dia.

Baca juga: Titik Terang Raibnya Komposer Gereja Yulius, Kondisi Jasad Saat Ditemukan Mengapung di Bengawan Solo

Kemudian, BN teriak minta tolong, dan beberapa warga yang berada disekitar lokasi kejadian mulai berdatangan.

"Saat warga sekitar memberikan pertolongan, namun Sugimin sudah dalam keadaan meninggal dunia," tambahnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Inafis Polres Sragen beserta tenaga kesehatan dari Puskesmas Ngrampal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Diduga korban meninggal dunia karena sakit, kemudian jenazah kita kembalikan ke pihak keluarga," pungkasnya.

Gerak-gerik Sang Gadis Sebelum Terjun ke Bengawan Solo

Warga mendatangi lokasi gadis Sragen terjun ke Bengawan Solo di kawasan jembatan besar jalan ringroad, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Kamis (17/6/2021).
Warga mendatangi lokasi gadis Sragen terjun ke Bengawan Solo di kawasan jembatan besar jalan ringroad, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Kamis (17/6/2021). (TribunSolo.com/Fristin Intan)

Gerak-gerik tak biasa dilakukan gadis asal Sragen berinisial IN (23) sebelum terjun ke aliran sungai Bengawan Solo, Kamis (17/6/2021).

Aksi gadis terjun ke Bengawan Solo ini menggegerkan warga sekitar.

IN melakukan aksi nekat di bawah jembatan Ring Road perbatasan Solo-Karanganyar, Kamis (17/6/2021) sekira pukul 10.00.

Baca juga: Gerak-gerik Sang Gadis Sebelum Terjun ke Bengawan Solo, Nyawanya Terselamatkan Berkat Tindakan Ini

Perilaku IN diketahui warga Perumnas Palur Desa Ngringo Kecamatan Jaten, Deni Agus (42) yang saat kejadian melintas di jembatan tersebut.

"Dia berhenti ( di atas jembatan), jalan. Helm dilepas, sandal dilepas, tas ditaruh di motor. Langsung njegur (terjun)," kata Deni.

Deni mengatakan sejumlah pengendara sempat berhenti di sekitar jembatan.

Namun mereka tak sempat mencegah tindakan sang gadis lantaran keburu terjun ke sungai Bengawan Solo.

Detik-detik gadis asal Sragen ditolong warga usai loncat ke Bengawan Solo di wilayah Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (17/6/2021).
Detik-detik gadis asal Sragen ditolong warga usai loncat ke Bengawan Solo di wilayah Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (17/6/2021). (TribunSolo.com/Fristin Intan)

Tim SAR gabungan dan anggota Polsek Gondangrejo telah berada di lokasi kejadian.

Debit air sungai Bengawan Solo terpantau cukup deras.

Detik-detik gadis asal Sragen ditolong warga usai loncat ke Bengawan Solo di wilayah Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (17/6/2021). (TribunSolo.com/Fristin Intan)

Selang sekitar 1 jam kemudian, gadis itu berhasil diselamatkan oleh warga sekitar di wilayah Dusun Bodo Desa Kragan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, antara lokasi kejadian hingga tempat ditemukannya perempuan itu berjarak sekitar 8 Km.

Warga Dusun Bodo, Pringgo Adiatmoko (20) menyampaikan, saat memancing di tepi sungai mendengar suara teriak minta tolong.

"Ada yang hanyut. Saya kira boneka. Pas menepi kaki korban naik. Saya langsung minta tolong warga," ucapnya.

Akhirnya, IN berhasil diselamatkan warga dengan menyodorkan galah dari bambu ke arah korban dan ditarik ke tepi sungai.

Sang gadis lalu dibawa ke Puskesmas Gondangrejo untuk mendapatkan perawatan.

Mengingat kondisi perempuan itu tampak lemas setelah berhasil diselamatkan warga.

Terpisah, Kapolsek Gondangrejo, Iptu S Widiyatmoko mengungkapkan, kepolisian telah menghubungi pihak keluarga perempuan itu.

"Ini sudah dirujuk ke rumah sakit dr Oen Solo, keluarga sudah mendampingi," terangnya.

Dia menjelaskan, perempuan itu belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya masih lemah dan mengalami sesak nafas.

Teriakan Minta Tolong

Warga Bodo RT 01 RW 03 Bakir (60) menjelaskan pertama kali menemukan IN saat sedang berada di sekitar sungai Bengawan Solo.

"Ada yang teriak minta tolong," jelasnya kepada TribunSolo.com, Kamis (17/6/2021).

Dia menambahkan, mendengar itu langsung mencari asal suara yang dia yakini dari seorang manusia.

"Kaget ada perempuan pegangan batang pohon pisang," imbuh Bakir.

Saat itu, sang gadis diketahui juga melambaikan tangan kepada dirinya.

"Langsung kita tolong, ramai-ramai dengan warga lainya," kata Bakir

Warga lainya, Sukini (46) juga mengaku kaget dengan penemuan gadis itu.

Bahkan saat membawa ke daratan gadis itu, cukup mengharukan karena banyak warga menolongnya karena dalam kondisi basah kuyup.

"Iya, langsung dibantu, keadaan lemas," jelasnya.

Setelah dilakukan pertolongan pertama, korban langsung di larikan ke Pukesmas Gondangrejo untuk dilakukan perawatan.

Kapolsek Gondangrejo, Iptu S. Widiatmoko, mengatakan dokter di Pukesmas merekomendasikan untuk dirujuk ke Rumah Sakit.

"Keputusan keluarga dan rujukan dokter, dibawa ke Rumah Sakit One Solo," jelasnya.

Dia menambahkan korban saat ini sudah didampingi keluarga di rumah sakit.

Terkait motif loncat dari Jembatan, Pihak Kepolisian menunggu keadaan korban stabil.

"Belum kita mintai keterangan," terang dia.

Koordinator Basarnas pos SAR Surakarta Arif Sugiarto mengatakan, korban ditemukan selamat sebelum tim SAR memulai operasi pencarian.

"Iya sudah ditemukan," katanya menekankan.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Nasib Kakek Asal Baluwarti, Mengeluh Pusing Lalu Pergi dari Rumah,Ditemukan Tewas di Bengawan Solo,

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved