Antisipasi Virus Corona di DKI
Jasa Service Hp di ITC Roxy Mas Pindah ke Jalan, Toko Ditutup Selama PPKM Level 4 di Jakarta
Sebuah pemandangan yang tidak biasa, terlihat di Jalan KH. Hasyim Ashari, depan ITC Roxy Mas, Jakarta Pusat, siang hari ini.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
Rutinitas yang biasanya ia kerjakan di dalam ruangan ber AC, kini ia lakukan di pinggir trotoar dengan alat yang seadanya.

Tak sedikit, Hp milik pelanggannya harus dikerjakan di rumah jika memiliki tingkat kerusakan yang berat.
"Karena kalau kerusakan berat mungkin alatnya gak memadai di sini, jadi kita kerjain di rumah," tuturnya.
Sementara itu, Benny penjual jasa service hp lainnya menuturkan bahwa penutupan toko selama PPKM Darurat sangat terasa begitu berat bagi para penyedia jasa service Hp di ITC Roxy Mas.
Selain harus dibebani dengan biaya sewa, listrik, air selama penutupan toko, dalam segi pendapatannya pun dinilai tak seberapa.
Baca juga: Terkepung Api Di Dalam Kamar, Pria Pengidap Stroke Berhasil Selamat Saat Rumahnya Kebakaran
Namun apadaya, tak ada pilihan lain yang bisa dipilihnya demi memenuhi segala kebutuhan.
Berjualan dengan alas sebuah tikar di atas trotoar, tak bisa dipungkiri banyak pengunjung yang tidak begitu yakin dengan jasa service Hpnya.
Khususnya bagi mereka yang memiliki kerusakan berat sehingga harus dibawa pulang oleh teknisi dalam pengerjaannya.
"Pendapatan ngaruh banget pasti (buka di jalan dan di toko)."
TONTON JUGA
"Awalnya kita coba infokan lewat kontak di Whatsapp, ada yang udah langganan, lalu sama orang-orang lewat."
"Kalau yang baru liat di jalan, awalnya kita kasih kartu nama, itu ada alamat toko kita supaya mereka tau."
"Cuma karena lagi gini, kita (jualan) di luar, ada yang percaya, ada yang gak mau, ya beda-beda," kata Benny.
"Kami turun ke jalan, karena kita gak dapat apa-apa kalau gak buka gini."
Baca juga: Kapolri Tinjau Langsung Penerapan PPKM Level 4 di Pasar Modern BSD, Alur Pengunjung Jadi Sorotan
"Gak dapat bantuan apa-apa. Dari pengelola juga gak dapat, saya sendiri dari pemerintah juga gak dapat."
"Jadi ya mau gak mau harus kayak gini. Buat makan sehari-hari, mau gak mau harus terjun ke sini," tuturnya.