Antisipasi Virus Corona di DKI

PAUD di Cipayung Gelar Belajar Tatap Muka karena Desakan Orang Tua, Wagub DKI Kecewa: Tidak Boleh

Ahmad Riza Patria menyesalkan satu Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Cipayung yang menggelar kegiatan belajar tatap muka.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
Tribunjakarta/Dionisius Arya Bima Suci
Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menyesalkan satu Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Cipayung yang menggelar kegiatan belajar tatap muka. 

"Jadi sekali lagi di DKI Jakarta tidak diperkenankan adanya kegiatan belajar tatap muka sampai dengan waktu yang nanti diumumkan," tuturnya.

Gelar belajar tatap muka saat PPKM

Satu Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kelurahan/Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur hingga kini mengakui telah melakukan kegiatan belajar tatap muka secara langsung saat PPKM Level 4.

Baca juga: Wasit Ridwan Bingung NIK Dicatut WNA Bernama Lee In Wong Buat Vaksin Covid-19: Gimana Cari Tahunya?

Kepala sekolah PAUD, Nurrohmah mengatakan pihaknya melakukan kegiatan belajar tatap muka saat PPKM Level 4 karena desakan orangtua murid yang menolak pembelajaran online.

"Sebenarnya dari tanggal 12 Juli sudah online, saya paham dengan peraturan. Cuman pas ada perwakilan pertemuan dengan wali murid mereka menghendaki ingin tatap muka," kata Nurrohmah di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (3/8/2021).

TONTON JUGA

 

Dalam pertemuan tersebut para orangtua murid mengeluhkan pembelajaran online yang ditetapkan pemerintah guna mencegah penularan Covid-19 meluas karena dianggap membebani.

Merujuk keluhan para orangtua murid, Nurrohmah mencontohkan wali murid yang memiliki anak lebih dari satu kewalahan bila harus mendampingi beberapa anak melakukan belajar online.

"Dengan alasan kalau yang punya anak 3, satu SD, satu SMP, satu TK orangtua sangat susah untuk (mendampingi) belajar di rumah."

"Terutama untuk melayani anak yang kecil, yang kecil bingung materinya mau diajarkan," ujarnya.

Para orangtua beranggapan modul pembelajaran online yang diberikan tidak banyak membantu mereka mendampingi kegiatan belajar anak, justru merasa kegiatan tidak efektif.

Baca juga: Penyekatan PPKM Level 4 di Jalan Ciledug Raya Dibuka, Pengendara Leluasa Melintas

Atas desakan itu Nurrohmah menuturkan pihaknya nekat melakukan pembelajaran tatap muka langsung dengan jadwal satu pekan dua kali, dan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan.

Diakui pengurus Yayasan keputusan tersebut nekat dan membuat mereka harus berurusan dengan pemerintah, pasalnya jajaran Satpol PP Jakarta Timur sudah mengetahui aktivitas.

"Kemarin saya sudah diberikan peringatan oleh Satpol PP, datang kesini tidak diizinkan untuk tatap muka."

"Saya ikutin, saya (buat belajar) online lagi. Tapi pas itu wali murid meminta lebih baik anaknya keluar sekolah aja," tuturnya.

TONTON JUGA

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved