Human Interest Story

Penumpang Sepi Imbas Pandemi, Kisah Eks Sopir Angkot Jadi Pengamen Badut Demi Dapur Tetap Ngebul

Perjuangan di balik pria berkeliling pakai kostum badut. Pardi tak kenal lelah sejak pagi hingga menjelang petang berjalan menyusuri jalanan Bandung.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Ilustrasi: Ada perjuangan di balik pria berkeliling pakai kostum badut. Pardi tak mengenal lelah sejak pagi hingga menjelang petang berjalan menyusuri jalanan Kota Bandung. 

"Kalau ada peluang usaha yang lebih baik saya pasti mau, tapi saat ini sepertinya mau jalani ini dulu," ujarnya.

Abdul, badut keliling saat ditemui di kawasan Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (23/7/2020)
Abdul, badut keliling saat ditemui di kawasan Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (23/7/2020) (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Pardi mengungkapkan sejumlah kriteria pengamen berkostum badut.

Mulai milik sendiri hingga sistem bagi hasil atau menyewa boneka dari para pemilik boneka.

"Kalau beli itu saya pernah tanya lumayan sekitar Rp. 700 ribu sampe Rp. 1 juta. Sebetulnya kalau manjang saya pengennya beli tapi sekarang masih bagi hasil dulu," tuturnya.

Baca juga: Sisir Wilayah Jagakarsa, Satpol PP Angkut Ondel-ondel dan Badut di Perkampungan

Respon Warga

Rohim, penjual balon seikhlasnya dengan kostum badut saat ditemui di SPBU di Kawasan Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, Rabu (10/3/2021)
Rohim, penjual balon seikhlasnya dengan kostum badut saat ditemui di SPBU di Kawasan Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, Rabu (10/3/2021) (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Kehadiran pengamen berkostum badut atau karakter ini tentu menjadi daya tarik bagi masyarakat, terutama mereka yang memiliki anak kecil.

Semisal, Indah (24), warga Cipadung Kota Bandung yang memiliki anak perempuan berusia 3 tahun.

Ia mengungkapkan bahwa putrinya sangat menyukai pengamen karakter tersebut.

"Kalau lagi jalan-jalan terus liat badut gitu, anak saya seneng. Apalagi kalau ketemu cosplay Hello Kitty," imbuhnya.

Baca juga: Rohim Si Penjual Balon Pakai Kostum Badut: Punya Masalah pada Tangan, Terima Bayaran Seikhlasnya

Indah mengaku kehadiran pengamen karakter boneka selalu ditunggu banyak anak-anak seusia buah hatinya.

Hal yang sama dikatakan, Adel (22), warga Ujung Berung yang memiliki anak lelaki berusia tiga tahun.

Adel mengaku awalnya sang buah hati takut namun karena sering bertemu dan melihat rasa takut itu jadi hilang.

"Kan suka ada pengamen karekter Pokemon di pertigaan lampu merah Ujungberung, anak saya suka saya ajak liat terus dia kasih uang," ucapnya.

Adel berharap, dengan hadirnya pengamen karakter ini bisa menjadi warna baru bagi hiburan masyarakat.

"Semoga, semua orang di balik pengamen karakter itu diberi kelancaran dan rezeki yang berkecukupan," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved