Lapas Tangerang Terbakar

Korban Luka Kebakaran Lapas Tangerang, 98 Persen Badan Terbakar Sampai Paru-paru Rusak Berat

Narapidana menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang sedang dalam kondisi yang memprihatinkan.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Suasana terkini Lapas Kelas 1 Tangerang yang terjadi kebakaran maut menewaskan 44 warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana, Kamis (9/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang sedang dalam kondisi yang memprihatinkan.

Diketahui, masih ada tujuh WBP yang dirawat karena menjadi korban luka berat atas insiden kebakaran maut di Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9/2021).

Kebakaran yang terjadi pada pukul 01.51 WIB tersebut menewaskan 44 narapidana yang terjebak di dalam lapas.

Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani mengatakan ada beberapa pasien yang saat ini tengah dalam kondisi memprihatinkan.

Baca juga: 5 Narapidana Korban Kebakaran Lapas Tangerang Masih Dalam Kondisi Kritis

Yakni pasien berinisial S dan N yang sampai saat ini belum sadarkan diri.

"Ada satu pasien kondisinya kritis, dari awal luas luka bakar 98 persen, ada dengan trauma instalasi juga jadi kondisi masih kritis yakni tuan N," jelas Hilwani di kantornya, Jumat (10/9/2021).

Ia menjelaskan, hampir seluruh badan dari N ini mengalami luka bakar dan tidak sadarkan diri sehingga belum bisa dilakukan operasi.

"Kondisinya tidak stabil, dia luka bakar luasnya 98 persen dan operasinya ini kan seluruhnya luka depan belakang dioperasi. Dengam kondisi yang tidak stabil ini resiko berat sekali," ungkap Hilwani.

Baca juga: 4 Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Sudah Diserahkan ke Keluarga

Kemudian, pasien S ini diakui Hilwani menderita luka bakar yang tergolong sedikit hanya 13,5 persen.

Kendati demikian, S tetap tidak sadarkan diri dan tidak stabil lantaran organ dalamnya terlebih paru-paru sudah terbakar asap saat kebakaran terjadi.

"Ini luka bakar tidak banyak, tapi karena lama di dalam hirup asap, dan lebih dari satu jam sehingga paru-paru sudah kondisi rusak berat," tutur Hilwani.

"Kemudian luas luka bakar dikit tapi dalamnya itu sampai lapisan kulit paling bawah itu mengakibatkan kondisi parah juga," sambungnya.

Untungnya ada dua pasien lain yang sudah sadarkan diri dari insiden maut tersebut.

Adalah Y dan J yang sudah siuman dan bisa diajak berkomunikasi lantaran memiliki luka bakar hanya 25 persen dan tidak ada kerusakan organ dalam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved