Waduk Jatiluhur Ala Kang Dedi: Mau Seperti Pantai Kuta di Bali, tapi Bangunannya Ala Kerajaan
Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi menginginkan membuat wisata Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat layaknya suasana di pantai Bali.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Salah satu yang merasakan nikmatnya kekayaan alam dari Waduk Jatiluhur ialah Mahdum yang merupakan Kepala Desa Ciririp, Sukasari, Purwakarta.
Mahdum memiliki usaha ikan yang diambilnya dari Waduk Jatiluhur dan dijualnya ke Pasar Muara Angke, Pasar Muara Baru, Jakarta dan di pasar kawasan Merak, Banten.
Tak tanggung-tanggung, penghasilan Kades Ciririp ini bisa mendapatkan omzet Rp 30 juta seharinya.
Mahdum setiap harinya mengirimkan 15 ton ikan untuk dijual ke wilayah Muara Angke dan Muara Baru, Jakarta Utara, dan pasar di Merak, Banten.
"Berangkat jam 4 sore, masarinnya jam 12 malam sampai pagi. Sehari 15 ton," kata Mahdum kepada Kang Dedi.
Mahdum menuturkan, dirinya mengambil untung Rp 2 ribu dari setiap ikan mas yang dikirimnya ke Jakarta dan Merak.
Selain ikan mas, dia juga menyuplai ikan nila.
"Di sini ikan mas Rp 21 ribu perkilo, dijual Rp 23 ribu," kata Mahdum.
Mendengar hal itu, Kang Dedi pun lantas menghitung jumlah pendapatan Mahdum setiap harinya.
Ia menaksir jika Rp 2 ribu dikali 15 ton, sehari bisa mendapatkan Rp 30 juta, dipotong biaya produksi Rp 5 juta, sehingga bersih mendapat Rp 25 juta sehari.
"Sultan dari Ciririp," ujar Kang Dedi.
Kang Dedi mengapresiasi usaha Mahdum dan sejumlah warga lokal yang sukses berkat budi daya keramba di Bendungan Jatiluhur.
Menurutnya, sudah seharusnya warga lokal yang mengelola untuk kesejahteraan mereka.
Jangan sampai justru warga lokal hanya dimanfaatkan oleh para pengusaha besar dari wilayah lain.
Mahdum mengakui saat ini harga ikan sudah berada di harga yang bagus untuk para pedagang sepertinya.
Baca juga: Kang Dedi Mulyadi Melongo Lihat Istana Sultan Kades Ciririp di Kaki Gunung, Ini Sumber Uangnya
