Istri Sakit Paru-paru Tapi Tak Ada Biaya, Cerita Warga di Kaki Gunung Hanya Mampu Beri Obat Warung

Lantaran tak ada biaya untuk berobat, Warman yang tinggal di kaki Gunung Sanggabuana, Jawa Barat terpaksa hanya memberikan obat warung kepada istrinya

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kang Dedi Mulyadi Channel
Kang Dedi berbincang dengan Warman yang tampak kebingungan usai diberikan domba. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Lantaran tak ada biaya untuk berobat, Warman yang tinggal di kaki Gunung Sanggabuana, Jawa Barat terpaksa hanya memberikan obat warung kepada istrinya yang mengidap penyakit paru-paru.

Apalagi, beberapa waktu terakhir ini Warman dibuat pusing karena domba yang dititipkan para pemilik untuk dipeliharanya pada mati diterkam macan yang turun dari Gunung Sanggabuana.

Total ada 22 domba ternak Warman yang mati akibat ulah macan.

Dia menceritakan nasib pilunya itu kepada anggota DPR Dedi Mulyadi yang mengecek lokasi ternak warga yang diterkam macan penghuni Gunung Sanggabuana.

Adapun Warman menuturkan saat ini hanya dia dan sang istri bersama satu tetangganya yang tinggal di area itu.

Baca juga: 22 Dombanya Mati Diterkam Macan, Warman Bingung Tak Ada Uang untuk Biaya Obati Istri Sakit Paru-paru

Sang istri, kata dia, mengalami sakit paru-paru.

Namun karena tak ada biaya, dia hanya bisa mengobati sang istri dengan obat warung tanpa membawanya ke dokter.

"Dikasih obat warung aja," kata Warman dilansir dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (20/9/2021).

Kang Dedi berbincang dengan Warman yang tampak kebingungan usai diberikan domba.
Kang Dedi berbincang dengan Warman yang tampak kebingungan usai diberikan domba. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Mendengar hal itu, Kang Dedi langsung berjanji akan mengirimkan obat untuk kesembuhan istri Warman dan juga abah yang turut mengidap penyakit paru-paru.

"Hikmahnya dari macan makan domba, jadi undang saya karena di sini ada warga yang sakit paru-paru," kata Kang Dedi.

Warman menuturkan, domba-domba itu diterkam secara bertahap oleh macan yang turun ke tempat dia beternak.

"Itu bertahap mulai setelah Lebaran.

Pertama kejadian itu lima yang mati, terus kesini-sini nambah," kata Warman.

Kang Dedi kemudian menanyakan dimana tempat domba-domba milik Warman itub diterkam macan penghuni Gunung Sanggabuana.

Baca juga: Kang Dedi Beri Domba ke Warga Sanggabuana, tapi Harus Ikhlas Bila Dimakan Macan: Mereka Butuh Makan

"Bukan di kandang tapi pas lagi dilepas," ujar Warman.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved