Dari Kampung di Pusat Ibukota Ini, 400 Pedagang Starling Berkompetisi Mengais Rezeki Mulai Ashar

Suara adzan Ashar menjadi petanda bagi mereka bersiap mengayuh sepeda menyusuri jalanan ibukota dan sejumlah tempat ramai warga.

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Yogi Jakarta
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Seorang pedagang starling mencucuk batu es sebelum berangkat berdagang di kampung Starling di Senen, Jakarta Pusat pada Rabu (22/9/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Pedagang kopi keliling atau lebih dikenal starling (Starbucks Keliling) mewarnai jalan-jalan ibu kota DKI Jakarta sejak dua dekade terakhir.

Pedagang starling adalah julukan keren yang disematkan dari para penikmat kopi abang-abang sepeda.

Sebagian besar pedagang starling berasal dari daerah yang sama, yakni Madura, dan tinggal di kawasan sama di ibu kota, di antaranya di Kampung Starling Senen, Jakarta Pusat.

TribunJakarta.com menyambangi Kampung Starling di Senen pada Rabu 23/9/2021) petang, seiring sinar matahari sore mulai menembus celah-celah sempit kawasan kampung tersebut. 

Tidak sulit menemukan Kampung Starling tersebut karena letaknya tak jauh dari kawasan Tugu Tani dan diapit oleh Markas Marinir serta Hotel Aryaduta, tepatnya di Jalan Prapatan Satu, Senen, Jakarta Pusat.

Baca juga: Proyek Pembangunan Hingga Lokasi Demo Jadi Favorit Pedagang Starling Garap Pembeli

Gapura bertuliskan 'Selamat Datang Pedagang Kopi Keliling' akan menyambut warga yang baru tiba di Kampung Starling Senen.

Dan jalan selebar satubadan mobil sejauh sekitar 50 meter menjadi akses menuju Kampung Starling Senen.

Tampak depan gapura Kampung Starling di Senen, Jakarta Pusat pada Rabu (22/9/2021).
Tampak depan gapura Kampung Starling di Senen, Jakarta Pusat pada Rabu (22/9/2021). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Puluhan sepeda dengan dikalungi rencengan minuman kemasan terparkir berjajar rapi di sepanjang jalan kampung itu.  

Sementara, empunya sepeda tampak sibuk menyiapkan barang dagangan mereka ke sepedanya seiring kumandang adzan waktu Salat Ashar.

Baca juga: Pedagang Sate Taican di Kawasan Senayan Ditertibkan Satpol PP

Tangan mereka mulai mencucuk es batu di atas sepeda dengan tusukan besi. Es batu diambil dari lemari es yang berderet di tepi Kali Ciliwung. 

Deretan termos yang berjejer rapi, masing-masing dituang dengan rebusan air panas. Beberapa mie instan dalam cup dan teh celup ditata di sepeda.

Suara adzan Ashar menjadi petanda bagi mereka bersiap mengayuh sepeda menyusuri jalanan ibukota dan sejumlah tempat ramai warga. Mereka merupakan kelompok pedagang staling shift sore.

Baca juga: Satpol PP akan Beri Sanksi Tegas kepada Pedagang Sate Taican yang Nekat Berjualan di Trotoar

Pedagang menuang air panas ke dalam deretan termos di Kampung Starling di Senen, Jakarta Pusat pada Rabu (22/9/2021).
Pedagang menuang air panas ke dalam deretan termos di Kampung Starling di Senen, Jakarta Pusat pada Rabu (22/9/2021). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Sebagian besar pedagang staling di kampung itu sudah berangkat menggowes dengan peralatan lengkap menuju tempat berjualan.

Sebagian pedagang lainnya , sedangkan yang belum masih menyiapkan 'amunisi' bagi pelanggan.

Pemandangan hiruk pikuk itu berlangsung hampir setiap hari di Kampung Starling Senen

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved