Mobil Crane Terguling Timpa Rumah
Polisi Tetapkan Operator Jadi Tersangka Kasus Crane dan Tiang Beton Ambruk di Depok
Polisi telah menetapkan seorang tersangka dari kasus mobil crane dan tiang beton ambruk menimpa rumah warga di Jalan Mawar, Pancoran Mas, Kota Depok.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Perjuangan Tak Mudah

Nirawan mengatakan, awal mula kejadian dirinya baru saja masuk kerja (aplusan) di Markas Komando Pusat Damkar Kota Depok, Jalan Raya GDC, Kota Depok.
"Awalnya kami baru aplusan piket, sekitar jam 09.00 WIB dapat laporan ada anak ketimpa beton," kata Nirawan.
Menindaklanjuti laporan tersebut, sejumlah personel Damkar menggunakan mobil ranger bergegas lebih dulu ke lokasi kejadian.
"Beberapa personel sudah meluncur lebih dulu menggunakan mobil ranger untuk mengecek kondisi dan lokasi. Tak lama kemudian unit ranger menghubungi kami lagi karena kondisinya membutuhkan alat-alat rescue," jelasnya.
Membawa alat-alat rescue seperti pemotong, dongkrak, dan sebagainya, Nirawan pun menyusul dan tiba di lokasi kejadian.
Setibanya di lokasi, Nirawan menuturkan seluruh tubuh korban tertimpa reruntuhan puing-puing beton dan bangunan yang ambruk.
"Awal kita datang korban itu seluruh badannya tertimpa puing beton reruntuhan, pelan-pelan kami bersihkan dan evakuasi puing dari kepala hingga kaki," kata Nirawan.
Sekira pukul 12.00 WIB, seluruh puing di atas tubuh korban berhasil diangkat dan dibersihkan.
"Tapi pas mau kami angkat ternyata tangan kanannya masih tertumpuk beton dan reruntuhan bangunan yang tadi itu, makanya dari selepas Salat Jum'at itu kami usaha ngeluarin tangan sebelah kanannya," ungkapnya.
Proses evakuasipun berlanjut, Nirawan berujar satu unit mobil crane lainnya sudah tiba di lokasi untuk mengangkat tiang beton yang ambruk menimpa korban.
Namun setelah didiskusikan, evakuasi beton menggunakan mobil crane tersebut akhirnya dibatalkan, mengingat resikonya yang cukup tinggi.
"Tadi sudah ada bantuan crane sudah datang, tapi tadi diskusi lagi resikonya tinggi pakai crane khawatir runtuh lagi karena tiang beton yang ambruk itu hanya tersangga rumah," kata Nirawan.
"Soalnya tadi ketika evakuasi make alat kecil, seluruh bagiannya ikut getar semua, karena puing betonnya kan bersandar pada bagian rumah ya," timpalnya lagi.
Oleh sebab itu, Nirawan berujar evakuasi pun dilanjutkan menggunakan alat pemotong dengan ekstra hati-hati, untuk mengeluarkan tangan korban.