Emak-emak Asyik Goyang Sambil Goreng Ayam di Hadapan Dedi Mulyadi, Terselip Kisah Sedih di Baliknya

Aksi emak-emak yang asyik goyang sambil menggoreng ayam di depan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi sampai membuat mantan Bupati Purwakarta itu

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kang Dedi Mulyadi Channel
Mak Ibah, penjual ayam goreng yang goyang di depan Kang Dedi Mulyadi. 

Awalnya, lansia itu bersikeras bahwa dirinya tak bohong dengan berpura-pura bungkuk.

"Rata-rata kalau yang ngemis kalau ditegur suka marah," kata Kang Dedi.

Namun lansia itu masih bersikeras bahwa jalannya agak membungkuk karena penyakit encok.

Menurut Kang Dedi, bila lansia itu encok maka jalannya tak perlu dilebih-lebihkan seperti bungkuk yang sudah begitu parah.

Kang Dedi kemudian menanyakan asal usul lansia itu dan mengapa dia justru menjadi seorang pengemis dengan modus bungkuk.

Kepada mantan Bupati Purwakarta itu, lansia berusia 62 tahun itu mengaku berasal dari Ciasem, Subang, Jawa Barat.

Baca juga: Bukan Buat YouTube, Kini Dedi Mulyadi Bertemu Siti Aisyah di Pengadilan Ditanya Telur Ayam & Sarung

"Ibu kenapa minta?," tanya Kang Dedi.

"Anaknya banyak, yang janda ada dua," jawab pengemis itu.

Yang mengejutkan, dia mengaku jadi pengemis karena disuruh oleh anak dan cucunya.

"Terus kalau anak banyak emang harus minta-minta?," tanya lagi Kang Dedi.

"Disuruh anak. Kalau enggak minta-minta dimarahin," jawab pengemis itu.

Kang Dedi Mulyadi saat menegur lansia pengemis yang pura-pura bungkuk karena disuruh oleh anak dan cucunya.
Kang Dedi Mulyadi saat menegur lansia pengemis yang pura-pura bungkuk karena disuruh oleh anak dan cucunya. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

Kang Dedi pun tak habis pikir mengapa ada anak yang tega menyuruh ibunya yang sudah tua menjadi pengemis.

Tapi lansia itu justru terkesan membela sang anak.

"Umurnya (anaknya) 20 tahun, dia janda punya anak satu. Anaknya masih nyusuin (susu formula)," ujar lansia itu.

Kang Dedi pun meminta lansia itu untuk bekerja yang halal, semisal menjadi buruh tani.

"Di Ciasem kan sawah banyak, bisa kerja dong. Orang kalau punya niat kerja pasti dapet, daripada ibu kaya gini (ngamen). Ibu dikorbanin oleh anak cucu. Ibu minta-minta, mereka minta uang dari ibu. Ibu gaboleh begitu, harus tegas," pesan Kang Dedi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved