Sampah kiriman Tangsel Ditolak Warga Hingga Dibuang ke Kantor Kelurahan dan Kecamatan di Serang

Kerja sama pembuangan sampah Tangerang Selatan (Tangsel) ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Cilowong, Kota Serang, tidak berjalan mulus

TRIBUNBANTEN/MILDANIATI
Sejumlah warga Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten mengadang armada truk sampah dari Kota Tangerang Selatan menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong pada Selasa 26 Oktober 2021. 

TRIBUNJAKARTA.COM, SERANG - Kerja sama pembuangan sampah Tangerang Selatan (Tangsel) ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Cilowong, Kota Serang, tidak berjalan mulus.

Sejak sepekan terakhir, penolakan muncul dari warga sekitar TPAS .

Bahkan warga Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan sampai menggelar aksi unjuk rasa.

Menurut warga, kompensasi yang diberikan tidak sebesar risiko yang dirasakan akibat pembaungan sampah warga Tangsel itu.

Bau tak sedap yang sangat menyengat dan besaran kompensasi yang dinilai tidak bisa mengembangkan daerah Cilowong dan Taktakan menjadi alasan utama.

Gelar Aksi Protes

Ratusan warga menggelar aksi protes di depan kantor Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Kamis (21/10/2021).

Mereka memprotes kiriman sampah dari Tangsel yang sudah meresahkan.

Baca juga: Sudah Teken Mou, Pemkot Targetkan Ratusan Ton Sampah Tangsel Dibuang ke Serang Mulai April

Tidak hanya kaum pria, ibu-ibu pun turut serta dalam aksi tersebut.

Mereka mengeluhkan lalu lalang mobil sampah menuju TPAS Cilowong yang meneteskan cairan kotor beraroma tidak sedap.

Koordinator lapangan aksi sekaligus Ketua Gerakan Pemuda Masyarakat Taktakan Raya, Edi Santoso, mengatakan warga meminta memorandum of understanding (MoU) dengan wali kota Serang.

Menurut dia, kiriman sampah dari Tangsel itu tanpa persetujuan warga Taktakan, khususnya Cilowong.

"Sebelum wali kota MoU dan memenuhi janjinya kepada warga Cilowong, kami harap mobil sampah setop beraktivitas di Jalan Taktakan," kata Edi.

Warga menuntut 50 persen pemasukan dari hasil kerja sama itu untuk pembangunan dan kemajuan Taktakan, khususnya Cilowong.

"Dana MoU bersama Tangsel tolong digunakan untuk masyarakat Taktakan, 30 persen untuk Kelurahan Cilowong, 20 persen untuk Taktakan. Selebihnya, silakan untuk kota," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved