Formula E
Relawan ANIES Pasang Badan Formula E Ditelisik KPK, Gerindra Mendukung: Biar Ada Titik Terang
Langkah KPK menelisik dugaan korupsi Formula E direspon Laode Basir, Deklarator Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES).
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAJARTA.COM, GAMBIR - Langkah KPK menelisik dugaan korupsi Formula E direspon Laode Basir, Deklarator Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES).
Laode pasang badan dan menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mungkin terlibat praktek korupsi Formula E.
Menurut dia, keputusan Anies menggelar Formula E pada 2022 mendatang sudah dipikirkan masak-masak.
"Pak Anies dalam memutuskan sesuatu selalu dengan kajian matang dan melibatkan ahli di bidangnya," ucap Laode Basir pada Minggu (7/11/2021).
Adanya dugaan korupsi dalam Formula E ini tak akan menyurutkan ANIES mengusung Anies sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Ketua DPRD Dukung KPK Selidiki Dugaan Korupsi Formula E, Prasetyo: Harus Dipertanggung Jawabkan
Sosialisasi soal capaian Anies selama menjabat Gubernur DKI Jakarta pun bakal terus dilakukan ke seluruh pelosok Indonesia.
"Kami bekerja dan terus jalan mendukung beliau dengan cara mensosialisasikan capaian pak Anies di Jakarta," ujarnya saat dihubungi.

Gerindra Dukung Langkah KPK
Sementara itu anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra, Syarif, menyambut baik langkah KPK mulai mengusut dugaan korupsi Formula E.
"Kami menyambut baik, positive thinking saja. Soal persoalan hukum kami enggak boleh komentari," ucapnya, Jumat (5/11/2021).
Rencana Anies menggelar Formula E pada Juni 2022 mendatang memang menuai polemik.
Bahkan, DPRD DKI Jakarta terbelah menjadi dua kubu: ada yang mendukung dan ada yang menolak ajang balap mobil bertenaga listrik tersebut.
Baca juga: Reaksi Anak Buah Gubernur Anies saat KPK Mulai Telisik Dugaan Korupsi Formula E: Kami Sangat Terbuka
Fraksi PDIP dan PSI sampai mengusulkan hak interpelasi lantaran Pemprov DKI dianggap tak transparan.
Syarif menyebut, pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK bisa menjadi kesempatan baik bagi Pemprov DKI untuk menjelaskan duduk permasalahan yang dihadapi.