Suntikan Dana Kredit Rp1,2 Triliun ke Ancol, Bank DKI Buka Suara: Tidak Ada Kaitan dengan Formula E
Bank DKI buka suara soal adanya suntikan dana kredit untuk PT Pembangunan Jaya Ancol, Jakarta Utara.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Bank DKI buka suara soal adanya suntikan dana kredit untuk PT Pembangunan Jaya Ancol, Jakarta Utara.
Diketahui, BUMD PT Pembangunan Jaya Ancol mendapat suntikan kredit dari Bank DKI senilai Rp1,2 triliun.
Dana itu diberikan secara bertahap dengan rincian Rp389 miliar untuk kegiatan operasional Ancol, Rp516 miliar untuk refinancing PUB II Obligasi tahap II, dan Rp334 miliar untuk investasi yang meliputi pembiayaan dan pengembangan aset.
Lantaran waktu yang berdekatan, dana ini pun disinyalir untuk Formula E.
Terkait hal ini, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini menegaskan bahwa kredit sebesar Rp1,2 triliun kepada PT Pembangunan Jaya Ancol itu tak ada hubungannya dengan Formula E.
Baca juga: Ketua Fraksi PDIP DKI Setuju Ancol Jadi Sirkuit Formula E: Beberkan Sejumlah Alasannya
Ia menyebut Kredit Modal Kerja sebesar Rp389 miliar untuk tambahan modal kerja operasional Ancol yang sudah kembali melaksanakan aktivitas bisnisnya seiring dengan relaksasi pembatasan sosial di DKI Jakarta.
Selanjutnya, kredit investasi sebesar Rp516 miliar untuk refinancing PUB II Obligasi Tahap II Ancol, serta kredit investasi sebesar Rp334 miliar untuk revitalisasi dan penataan gerbang timur ancol, pembangunan atraksi baru Bird Land, renovasi wahana-wahana Dufan, renovasi dan revitalisasi hotel Putri Duyung, serta renovasi atraksi sea world.
Baca juga: Dapat Pinjaman Dari Bank Rp 1,2 T, Pihak Ancol Bantah Untuk Formula E
"Dengan demikian penyaluran kredit tersebut tidak ada kaitannya dengan Formula E," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/12/2021).
Selain pemberian kredit, lanjut Herry, Bank DKI bersama Ancol turut melakukan kolaborasi kerja sama lainnya, yakni layanan pemasaran digital.
Di mana meliputi kerja sama pemasaran tiket rekreasi Taman Impian Jaya Ancol yang mencakup kerjasama pemasaran unit rekreasi, kerja sama penjualan tiket, dan pengembangan mekanisme pembayaran digital untuk pengembangan ekosistem digital di Ancol.
"Sehingga diharapkan pelanggan Ancol dan nasabah Bank DKI memperoleh customer experience atas produk dan jasa yang dimiliki Ancol dan Bank DKI, sehingga akan semakin loyal.
Baca juga: Jawaban Wagub Ariza Ditanya Kepastian Kenaikan UMP DKI 5,1%
Selain itu seluruh cashflow keuangan Ancol dikelola di Bank DKI, termasuk untuk cash pooling atas pembayaran pelanggan Ancol melalui e-commerce," jelasnya.
"Bank DKI baru saja mendapatkan Sertifikasi SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan sebagai bentuk implementasi penerapan tata kelola perusahaan dan prinsip kehati-hatian.
Dalam melaksanakan kegiatan operasional dan pemberian kredit, Bank DKI senantiasa berpedoman kepada peraturan yang diterbitkan oleh regulator, baik Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia dengan penerapan good corporate governance dengan berbisnis secara beretika dan bermartabat," jelasnya.
Baca juga: Anies Bagi Dana Hibah Parpol Sampai Rp 27 M, Komisi A DPRD DKI: Harus Transparan