Tugu Sepeda Tak Kunjung Diresmikan, Dishub DKI: Kita Tunggu Proyek Selesai Menyeluruh
Anak buah Anies ini menjabarkan, nantinya dalam pembangunan sepeda permanen ini bakal ada penataan di sekitaran kawasan Semanggi.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Perhubungan DKI Jakarta buka suara soal Tugu Sepeda yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pembangunan tugu sepeda yang berada di trotoar Jalan Sudirman, tepatnya di depan Indofood Tower, Jakarta Pusat belum juga diresmikan. Padahal, proyek pembangunan ini ditargetkan rampung sejak Mei 2021 lalu.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengakui bahwa peresmiannya memang belum dilaksanakan.
Baca juga: Tugu Sepeda yang Dibanggakan Mas Anies Berantakan dan Berdebu, Mangkrak Ditutupi Terpal Biru
Baca juga: Bangun Tugu Sepeda Seharga Rp800 Juta, Warga: Fungsinya Untuk Apa? Tidak Tepat
Adapun alasan yang ia katakan yakni masih menunggu penyelesaian secara menyeluruh.
"Untuk Tugu Sepeda tentu kita menunggu penyelesaian secara menyeluruh, terkait dengan pembangunan jalur sepeda permanen," kata Syafrin di Balai Kota DKI, Selasa (28/12/2021).
Anak buah Anies ini menjabarkan, nantinya dalam pembangunan sepeda permanen ini bakal ada penataan di sekitaran kawasan Semanggi.
Tugu sepeda akan diresmikan setelah penataan tersebut rampung.
Baca juga: Proyek Sumur Resapan di Rusun Bidara Cina Terbengkalai, Warga: Takut Anak-anak Jatuh ke Dalam
"Masuk di dalamnya akan ada penataan di sekitaran kawasan Semanggi. Kita harapkan setelah ini selesai tentu ini akan diluncurkan," jelasnya.
Sempat Mangkrak
Masih ingat tugu sepeda yang mau dibuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di awal 2021 lalu?
Pembangunan tugu sepeda yang berada di trotoar Jalan Sudirman, tepatnya di depan Indofood Tower, Jakarta Pusat itu kini mangkrak.
Padahal, pembangunanya ditargetkan rampung Mei 2021 lalu.
Baca juga: Polemik Kredit Rp1,2 T, Ketua DPRD Ungkap Revitalisasi Sisi Utara Ancol sama dengan Lokasi Formula E
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara soal hal ini, ia pun membantah bila proyek itu dikatakan mangkrak.
"Pokoknya ada perhitungannya (waktu penyelesaiannya)," ucapnya di Balai Kota, Senin (20/9/2021).
Orang nomor dua di DKI ini pun menegaskan, tugu tersebut bakal segera diselesaikan dalam waktu dekat.
Baca juga: 4 Tahun Gubernur Anies: 10 Poin Rapor Merah LBH Jakarta Vs 10 Poin Pembelaan TGUPP
Walau demikian, Ariza tak menjelaskan lebih detail target penyelesaiannya tugu sepeda tersebut.
"Nanti pada waktunya kami tampilkan ya," ujarnya kepada awak media.
Filosofi Tugu Sepeda
Dalam dokumen yang diterima TribunJakarta.com, tugu tersebut dirancang dengan bentuk lingkaran.
Bentuk dasar lingkaran ini menggambarkan bentuk roda sepeda yang melambangkan pergerakan yang dinamis.
Bentuk dasar lingkaran ini dibagi menjadi beberapa ukuran berbeda dan pada pusatnya terletak ukuran yang paling beras.
Baca juga: Program Normalisasi Sungai Mangkrak, PDIP: 4 Tahun Kita Cuma Berdebat Soal Istilah
Lingkaran dengan ukuran terbesar akan dicetak bentuk 'cakram', yaitu suatu komponen sepeda yang memiliki hirarki tertinggi, pusat rotasi dan merupakan penggerak utama dari sepeda tersebut.
"Spesialnya, cakram ini akan dicetak pula 'landmark-landmark' penting yang menjadi simbol kebanggaan kota Jakarta," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Pada area sisanya, akan dicetak infografis-infografis yang bersifat edukatif mengenai sepeda.
Baca juga: Tugu Sepatu di Sudirman Dibongkar, Sempat Jadi Kontroversi Hingga Sasaran Vandalisme
Seperti, dampak positif bersepeda, sejarah bentuk sepeda, ataupun nama-nama perangkat yang menyusun sepeda.
Kemudian, sisi dalam tugu bakal menghadap ke arah pedestrian atau area bagi pejalan kaki.
Baca juga: Antisipasi Banjir Rob, Wagub DKI Tinjau Pembangunan Tanggul NCICD di Muara Angke
Syafrin menyebut, bagian ini bakal dibuat menggunakan material reflektif stainless steel untuk memberikan pengalaman pada pejalan kaki atau pesepeda yang melintas.
Tujuannya agar pesepeda atau pejalan kaki dapat merefleksikan ruang disekitarnya.
"Material reflektif yang digunakan juga memberikan kesan statis-dinamis. Statis ketika tidak ada interaksi apapun, tetapi ketika pejalan kaki atau pesepeda melewati area itu akan terpantul, sehingga bersifat interaktif dan menjadi dinamis," tuturnya.
Untuk membuat tugu sepeda ini, Syafrin menyebut, dana yang dianggarkan mencapai Rp800 juta.
Dana ratusan juta rupiah ini digelontorkan untuk biaya material, jasa konstruksi, dan jasa perupa atau seniman.
Walau demikian, Syafrin memastikan, dana tersebut bukan berasal dari APBD DKI, melainkan dari pihak pihak swasta.