Wagub Ariza Minta Pekerja Sumur Resapan yang Mengeluh Belum Dibayar Lapor Dinas SDA
Wakil Gubernur DKI Jakarta meminta warga Bidara Cina yang dipekerjakan kontraktor untuk membuat sumur resapan namun belum dibayar mengadu ke SDA.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Di belakang Rusun ini memang ada tiga lubang sumur resapan, tapi kami hanya mengerjakan dua lubang. Karena satu lubangnya dikerjakan sendiri oleh pekerja mandor lah," tuturnya.
Awal pengerjaan dimulai sebenarnya cukup mulus, mandor yang memperkejakan Ari, Hidayat, dan Fuadin memberikan uang makan sebesar Rp 150 ribu.
Tapi setelah dua hari ketiganya menyelesaikan pengerjaan tujuh lubang dan memasukkan tanah galian sumur ke 70 karung, uang pembayaran dijanjikan tidak tampak.
"Kalau ditotal borongan bertiga sekitar 700 ribu yang belum dibayar. Hari ketiga kerja saya tanya kapan dibayar. Akhirnya dia (mandor) pergi, bilangnya mau ambil uang tapi enggak balik lagi," lanjut Ari.
Setelah mereka bertiga berhenti bekerja, pekerja yang sebelumnya mengerjakan sumur resapan baru kembali melanjutkan pekerjaan sumur resapan hingga proyek selesai.
Hidayat dan dua rekannya sudah berupaya menghubungi mandor yang mempekerjakan mereka, nahas hingga kini upah mereka selama dua hari kerja belum dibayarkan.
"Ini juga yang di belakang Rusun baru selesai, belum sampai dua minggu lah. Kita sempat ngerjain di belakang Rusun sama di RPTRA (Jalan) Berlian. Tapi sampai sekarang belum dibayar," kata Hidayat.
Hidayat dan Ari menuturkan memang tidak memiliki bukti bahwa tertulis atau dokumentasi foto saat mereka bekerja, namun mereka menyatakan bahwa banyak warga menyaksikan kerja mereka.
Lurah Bidara Cina Dadang Yudi mengatakan tidak bisa memastikan kebenaran pernyataan Ari dan Hidayat karena pengerjaan proyek tidak melibatkan Kelurahan.
Menurutnya sejak awal hingga akhir proyek sumur resapan ditangani sepenuhnya oleh Dinas SDA DKI Jakarta, tidak melibatkan pihak Kelurahan setempat.
"Maaf, silakan tanyakan ke kontraktor-nya. Karena enggak ada hubungannya dengan Kelurahan. Koordinasikan dengan dinas SDA," ujar Dadang.
