Antisipasi Virus Corona

Cara Gunakan Tiket Vaksin di Aplikasi PeduliLindungi, Apakah Vaksin Booster Ada Efek Samping?

Adakah efek samping yang bakal terjadi usai mendapat vaksin booster? Simak juga cara menggunakan tiket vaksin di aplikasi PeduliLindungi.

Editor: Suharno
Shutterstock by M-Foto
Ilustrasi apakah vaksin booster ada efek samping, simak juga cara gunakan tiket vaksin di PeduliLindungi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Adakah efek samping yang bakal terjadi usai mendapat vaksin booster?

Simak juga cara daftar vaksin booster menggunakan tiket vaksin di aplikasi PeduliLindungi.

Pemerintah sudah menjalankan program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster untuk masyarakat umum secara gratis sejak Rabu (12/1/2022) lalu.

Bagi masyarakat yang memenuhi persyaratan, bisa daftar vaksin booster memakai tiket vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi atau datang langsung ke lokasi vaksinasi.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, pada tahap awal, sasaran dari program vaksin booster adalah masyarakat usia 18 tahun ke atas dengan prioritas kelompok lansia dan penderita imunokompromais.

Baca juga: Wagub Ariza Ungkap Sebanyak 164.011 Warga Jakarta Telah Disuntik Vaksin Booster

Selain itu, calon penerima vaksin booster telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal enam bulan sebelumnya.

Vaksin booster adalah vaksinasi Covid-19 setelah seseorang mendapat vaksinasi primer dosis lengkap yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan.

TONTON JUGA:

Program vaksin booster bagi sasaran lansia dapat dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota.

Sementara sasaran nonlansia dilaksanakan di kabupaten/kota yang sudah mencapai cakupan dosis 1 total minimal 70 persen dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60 persen.

Baca juga: Dalam 4 Hari, 69 Ribu Warga Jakarta Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Dapat Vaksin Covid-19 Booster

Lalu bagaimana cara daftar vaksin booster bagi masyarakat yang memenuhi persyaratan?

Dikutip dari Kompas.com, ada beberapa cara daftar vaksin booster yang bisa menjadi pilihan.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan vaksinasi booster Covid-19 untuk pekerja pelayanan publik di Kota Tangerang sejak Senin (17/1/2022).
Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan vaksinasi booster Covid-19 untuk pekerja pelayanan publik di Kota Tangerang sejak Senin (17/1/2022). (Istimewa)

Pertama menggunakan tiket vaksin di aplikasi PeduliLindungi.

Kedua, mendaftarkan diri secara langsung di lokasi vaksinasi.

Cara daftar vaksin booster via Aplikasi PeduliLindungi

  • Buka aplikasi PeduliLindungi
  • Login dengan akun yang sudah dimiliki
  • Klik "Profil"
  • Pilih "Riwayat dan Tiket Vaksin"
  • Lalu tiket vaksin ketiga akan muncul

Cara daftar vaksin booster via laman PeduliLindungi

  • Buka browser dan masuk ke laman PeduliLindungi.id
  • Masukkan nama lengkap beserta NIK
  • Klik periksa
  • Pada halaman selanjutnya akan tampil tiket vaksinasi dan status.

Cara daftar vaksin booster langsung di lokasi

Jika Anda termasuk kelompok prioritas penerima vaksin booster (lansia dan masyarakat rentan) tetapi belum mendapatkan tiket dan jadwal vaksinasi di aplikasi PeduliLindungi, bisa langsung datang ke fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi terdekat.

Syaratnya cukup membawa KTP dan surat bukti vaksinasi dosis 1 dan 2.

Kemudian, pastikan untuk tidak menggunakan NIK dan nomor ponsel milik orang lain saat mendaftar vaksinasi booster.

Hal ini untuk menghindari kendala administrasi di kemudian hari. Adapun vaksinasi booster secara gratis ini dilaksanakan di fasilitas kesehatan milik pemerintah yaitu puskesmas, rumah sakit (RS) pemerintah, ataupun RS pemerintah daerah (RSUD).

Jenis vaksin ketiga yang akan diberikan ditentukan oleh petugas kesehatan berdasarkan riwayat vaksinasi dosis satu dan dosis kedua yang diterima dan sesuai ketersediaan vaksin di tempat layanan.

Dua mekanisme vaksinasi booster Vaksinasi booster dilakukan melalui dua mekanisme yaitu mekanisme Homolog, yaitu pemberian vaksin booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

Sementara itu, mekanisme Heterolog, yaitu pemberian vaksin booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

Jenis vaksin yang digunakan antara lain, untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan vaksin AstraZeneca, separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer, separuh dosis (0,15 ml).

Untuk sasaran dengan dosis primer AstraZeneca maka diberikan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml), atau vaksin Pfizer, separuh dosis(0,15 ml).

Penyuntikan dilakukan secara intramuskular di lengan atas. Penyuntikan half dose dilakukan dengan menggunakan jarum suntik sekali pakai 0,3 ml yang telah diberikan tanda ukuran dosis 0,15 ml dan 0,25 ml.

Bagi daerah yang belum menerima jarum suntik sekali pakai ini, maka dapat memanfaatkan yang tersedia. Itulah informasi seputar cara daftar vaksin booster melalui aplikasi atau laman PeduliLindungi.

Cara daftar vaksin booster juga dapat dilakukan di lokasi vaksinasi jika sudah memenuhi kriteria dan persyaratan.

Apakah ada efek samping?

Kenali kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek samping vaksin booster yang banyak terjadi.

Mengenali efek samping vaksin Covid-19 booster menjadikan Anda siap untuk mengikuti vaksinasi dosis ketiga.

Pemerintah telah menjalankan vaksin Covid-19 dosis lanjutan atau vaksin booster di Indonesia sejak 12 Januari 2022.

Berdasarkan data resmi hingga 20 Januari 2022, sebanyak 1.353..395 orang telah mendapatkan vaksin Covid-19 booster. Lalu, apa saja efek samping vaksin Covid-19 booster?

Sejauh ini, terdapat enam jenis vaksin Covid-19 booster yang telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yaitu Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Janssen, Moderna, Zifivax, dan Sinopharm.

Namun pemerintah hanya menggunakan tiga jenis vaksin Covid-19 untuk booster yakni Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.

Adapun tiga vaksin Covid-19 booster mempunyai efek samping masing-masing dan setiap penerimanya terkadang merasakan gejala KIPI berbeda-beda.

Bagaimana dengan perkembangan KIPI atau efek samping vaksin Covid-19 booster di Indonesia?

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Komnas KIPI Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan, telah ada laporan masuk mengenai KIPI atau efek samping vaksin booster yang terlaksana di Indonesia.

Ia menjelaskan, efek samping vaksin Covid-19 booster yang dilaporkan tidak jauh berbeda dengan vaksinasi dasar.

Menurut dia, sejauh ini efek samping vaksin booster tergolong ringan dan mereda dalam waktu yang singkat.

"Laporan sudah masuk (terkait KIPI vaksin booster). Gejala tidak berbeda dengan vaksinasi dasar, proporsi KIPInya rendah, gejala ringan dan singkat. Sembuh dengan atau tanpa pengobatan,” ujar Hinky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Apa saja efek samping vaksin Covid-19 booster?

Hinky menambahkan, beberapa efek samping vaksin Covid-19 booster yang dilaporkan dari KIPI meliputi:

  • Nyeri di tempat suntikan
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Pusing
  • Lemas, lesu, atau letih
  • Mengantuk
  • Pegal
  • Nyeri otot atau sendi
  • Demam
  • Bengkak lokal

Sementara itu, apabila seseorang mengalami KIPI atau efek samping vaksin Covid-19 booster bergejala ringan, dapat mengonsumsi parasetamol sebagai alternatif dengan dosis menyesuaikan usia.

Namun, jika efek samping yang ditimbulkan setelah mendapatkan vaksin Covid-19 booster atau vaksinasi dosis lanjutan tidak segera mereda bahkan semakin memburuk, maka dapat segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat.

Sebagai informasi, vaksin booster akan diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia yang memenuhi kriteria, seperti berusia 18 tahun ke atas dan telah mendapatkan dosis lengkap vaksin setidaknya selama 6 bulan.

Adapun pengecekan tiket dan jadwal vaksinasi Covid-19 booster dapat dilakukan melalui laman resmi pedulilindungi.id atau aplikasi PeduliLindungi, dengan login menggunakan akun yang telah dimiliki.

Manfaat vaksin booster

Reisa Broto Asmoro selaku Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru menyatakan masyarakat perlu mendapatkan vaksin booster setelah 6 bulan menjalani vaksinasi dosis kedua.

Untuk vaksin booster diperlukan untuk meningkatkan proteksi individu terutama pada kelompok masyarakat rentan.

“Berdasarkan hasil studi, terjadi penurunan antibodi enam bulan setelah dosis primer atau lengkap dua dosis penyuntikan, dan satu dosis jika vaksin Janssen, sehingga dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau booster,” ucap Reisa, dikutip dari situs Covid19.go.id.

Hal tersebut juga didukung oleh hasil kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) melalui surat nomor ITAGI/SR/2/2022 mengenai kajian vaksin Covid-19 dosis lanjutan.

ITAGI menganjurkan pemberian booster untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun.

Itulah efek samping vaksin Covid-19 booster yang perlu dipahami.

Efek samping Covid-19 booster hanya bersifat ringan, masyarakat tidak perlu khawatir.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved