Antisipasi Virus Corona di DKI
PTM di SMAN 86 Jakarta Dihentikan Gegara Ada Guru dan Siswa Covid-19, Kepsek: Kami Utamakan Sehat
Menurut Sunaryo, antisipasi penyebaran Covid-19 jauh lebih penting dibandingkan memaksakan tetap melanjutkan PTM 100 persen.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen pada masa pandemi Covid-19 di SMAN 86 Jakarta di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dihentikan sementara.
Kebijakan itu diambil setelah tiga siswa dan dua guru di SMAN 86 Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala SMAN 86 Jakarta, Sunaryo, mengakui penghentikan sementara PTM dan kembali menerapkan kembali pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan keputusan yang berat.
Namun demikian, ia mengatakan kesehatan siswa, guru, dan karyaaan sekolah menjadi hal yang harus diprioritaskan.
Baca juga: Kronologi 3 Siswa SMAN 86 Jakarta Positif Covid-19, Berawal Orangtua Murid yang Terpapar Corona
Baca juga: Pegawai Positif Covid-19, Diskominfo Kota Depok Hentikan Sementara Pelayanan
"Sayang juga (PTM dihentikan sementara). Tapi hak sehat itu yang kita utamakan. Jangan sampai besar baru sibuk," kata Sunaryo di lokasi, Selasa (25/1/2022).
Menurut Sunaryo, antisipasi penyebaran Covid-19 jauh lebih penting dibandingkan memaksakan tetap melanjutkan PTM 100 persen.
"Jadi, sekarang ini kita tidak boleh membenturkan antara kesehatan dengan kegiatan belajar-mengajar. Tapi, hak sehat itu yang kita utamakan. Jangan sampai (kasus Covid-19) besar, baru sibuk," ujar dia.
Baca juga: Covid-19 di DKI Terus Naik, Luhut Ungkap Kemungkinan Naik ke PPKM Level 3, Cek BOR di RS Rujukan
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Tembus 10.000, DKI Jakarta Tetap Terapkan PPKM Level 2 Hingga 31 Januari 2022
Sunaryo menjelaskan kronologi temuan kasus Covid-19 di sekolahnya.
Ia mengatakan, mulanya salah satu orangtua siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 meminta izin agar anaknya tidak masuk sekolah.
"Orangtuanya izin ke sekolah anaknya tidak bisa masuk, karena orangtuanya positif Covid-19," kata Sunaryo.
Siswa itu kemudian menjalani tes swab PCR dengan hasil negatif Covid-19.
Berbekal hasil tes PCR itu, orangtua siswa meminta izin kepada pihak SMAN 86 Jakarta agar anaknya diperbolehkan kembali mengikuti PTM di sekolah.
Baca juga: HP Warga Ciracas Raib saat Sedang Dicas, Orang Minta Sumbangan Dicurigai Pelakunya
Namun, pihak SMAN 86 Jakarta belum mengizinkan siswa itu untuk kembali mengikuti PTM dengan alasan memiliki kontak erat dengan orangtuanya yang positif Covid-19.
"Orang yang berhubungan erat itu tidak boleh. Orang yang serumah dengan yang positif juga tidak boleh masuk sekolah," terang Sunaryo.
"Test lagi pas dites masih negatif. Pas besoknya dites lagi ternyata positif. Jadi kan dari keluarga," tambahnya.
Baca juga: 1 Pasien Omicron di Tangsel Meninggal Dunia, Kepala Dinas Kesehatan Ungkap Penularan Cepat
Sementara itu, dua siswa lainnya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR yang dilakukan secara mandiri.
Sunaryo merincikan, 3 siswa yang positif Covid-19 tersebar di dua kelas. Dua siswa di antaranya berada di kelas XI IPA 1 dan satu lainnya di kelas X.
Tak hanya siswa, dua guru di SMAN 86 juga terpapar Covid-19.
Baca juga: Kegiatan G20 Dipindah ke Jakarta, Wagub Ariza: Kita Dapat Atasi, Omicron Tidak Akan Mengganggu
Seusai temuan kasus Covid-19 itu, SMAN 6 Jakarta Selatan ditutup sementara mulai Senin (24/1/2022) hingga Jumat (28/1/2022).
Sunaryo menjelaskan, sementara ini para siswa kembali melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Setelah kita rapat dengan tim manajemen, konsultasi dengan sudin, kemudian konsultasi dengan pihak puskesmas dan satlak, dan akhirnya kita memutuskan untuk melaksanakan PJJ full seperti semula," ujar dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/kepala-sman-86-jakarta-sunaryo-saat-diwawancarai-terkait-temuan-kasus-covid-19-di-sekolah.jpg)