Formula E
Ramai Kritik Studi Banding Formula E, Putri Zulhas Bela Anies:Tak Kerja Salah, Kerja Dipermasalahkan
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani pasang badan buat Gubernur Anies Baswedan terkait studi banding persiapan Formula E ke Diriyah, Arab Saudi.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani pasang badan buat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ia membela Anies yang disudutkan sejumlah pihak terkait studi banding persiapan Formula E ke Diriyah, Arab Saudi.
"Saya pikir, kondisi politik saat ini sudah semakin tidak wajar. Apapun dipermasalahkan, tidak kerja salah, kerja pun dipermasalahkan," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (31/1/2022).
Anak dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ini menegaskan, studi banding ini sangat diperlukan demi menyukseskan ajang balap mobil bertenaga listrik yang akan diselenggarakan Juni 2022 mendatang.
Bahkan ia mengklaim, studi banding yang dilakukan perwakilan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini punya landasan hukum yang jelas.
Baca juga: PSI Curiga di Balik Mundurnya Direktur Keuangan PT Jakpro saat Polemik Formula E
Aturan yang dimaksud Zita ialah Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 20/2005 tentang Pedoman Perjalanan Dinas Luar Negeri.
"Instansi Pemerintah, pejabat publik, anggota legislatif, kerja-kerjanya pasti ada studi banding, karena manfaatnya jelas, menambah wawasan yang akan diimplementasikan di lingkungannya masing-masing, bukan hura-hura," ujarnya.

Politisi muda PAN ini mengakui, polemik penyelenggaraan Formula E turut menaikkan tensi politik di ibu kota.
Pasalnya, tak sedikit pihak yang terus-terusan mengkritik kebijakan penyelenggaraan Formula E.
"Setelah ramai soal tender gagal, kini studi banding ke Diriyah yang jadi bahan permasalahan. Saya pikir, kondisi politik saat ini sudah semakin tidak wajar," kata Zita.
Untuk itu, ia meminta agar para tokoh yang kerap mengkritik Anies untuk tetap menjaga situasi dan kondisi politik di Jakarta.
Baca juga: Anies Jadi Tokoh Persatuan Pembangunan, Politisi PPP Ungkap Kinerja Luar Biasa Saat Pimpin Jakarta
Apalagi, bila Formula E terselenggara dengan baik maka nama Indonesia juga akan harum di mata dunia.
"Saat ini, tugas kita membantu Pak Gubernur sukseskan hajat Jakarta. Formula E masih proses, tokoh-tokoh politik jaga stabilitas politik. Tunjukan, Jakarta juga bisa buat event sebagus Diriyah," kata Anies.
PDIP Geram Jakpro ke Arab Saudi Langgar Imbauan Jokowi
PDIP geram mengetahui acara studi banding pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) ke Diriyah, Arab Saudi.

Diketahui, perwakilan panitia Formula E yang terdiri dari beberapa orang dari Jakpro dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) kini tengah berada di Diriyah, Arab Saudi.
Mereka ke sana guna melakukan studi banding terkait persiapan penyelenggaraan Formula E, termasuk soal model penjualan tiket.
Hal ini pun menimbulkan pertanyaan dari dewan Kebon Sirih.
Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak mengatakan, keberangkatan mereka ke Arab Saudi justru tak relavan dengan kondisi saat ini.
Di mana Omicron tengah mengganas dan lonjakan kasus positif Covid-19 terus terjadi.
Baca juga: PSI Desak Anies Pikir Ulang Adakan Formula E: Apa Kita Harus Tunggu Seluruh Jajaran Jakpro Mundur?
"Dalam kondisi pandemi covid saat ini, berlebihan masih berangkat ke luar negeri hanya untuk membandingkan harga tiket penyelenggaraan Formula E di Arab Saudi," katanya kepada awak media, Jumat (28/1/2022).
Study banding ini dinilai menghamburkan uang. Sebab, kata Gilbert, bila ingin melakukan studi banding menyoal tiket, pihak Jakpro dan IMI bisa menengok ke Mandalika.
Selain itu, uang untuk keberangkatan studi banding juga bisa disimpan lantaran data tersebut bisa didapat melalui surat menyurat.
"Menghamburkan uang berangkat ke Arab Saudi menjadi pertanyaan, sementara data tersebut dapat diperoleh lewat surat menyurat resmi secara elektronik sebagai sesama penyelenggara balapan."
"Informasi lengkap juga dapat diperoleh dari internet. Hal terbaik kalau mau studi banding soal tiket adalah ke Mandalika. Harga tiket di Arab Saudi pasti jauh lebih mahal dari Jakarta untuk kelas tiket yang sama, sehingga tidak ada gunanya kesana," lanjutnya.

Poin terakhir yang disebutkannya mengarah kepada waktu.
Gilbert menyebut perjalanan ini justru bakal menyita waktu mereka di tengah persiapan menuju Formula E pada 4 Juni 2022 mendatang.
Sebab, setibanya di Ibu Kota, mereka harus menjalani karantina.
"Selain waktu penyelenggaraan yang semakin sempit dan tidak jelas kemajuannya, juga waktu mereka akan tersita untuk berangkat kesana dan menjalani karantina di sini selama 14 hari sesuai ketentuan sekarang," pungkasnya.
Jakpro dan IMI ke Arab
Demi menggelar Formula E, jajaran Jakpro dan IMI sampai jauh-jauh terbang ke Diriyah, Arab Saudi.
Baca juga: 124 Hari Lagi Menuju Pelaksanaan, Direktur Keuangan Jakpro Malah Mundur: PDIP: Setop Saja Formula E
Mereka datang ke negeri Arab untuk melihat persiapan balapan pembuka Formula E musim 2022.
"Mereka (jajaran Jakpro dan IMI) sekarang sedang di Diriyah meluhat bagaimana pe-eventnya harus dilakukan," ucap Direktur Utama PT Jakpro, Widi Amanasto saat dikonfirmasi, Kamis (27/1/2022).
Studi banding yang dilakukan anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun bertolak belakang dengan imbauan Presiden Joko Widodo.
Jokowi sebelumnya meminta masyarakat, khususnya para pejabat untuk menahan diri bepergian ke luar negeri.
Hal ini tidak terlepas dari semakin merebaknya varian Omicron di Indonesia.

Imbauan ini disampaikan Jokowi pada 10 Januaei 2022 melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Dengan menahan diri tidak bepergian ke luar negeri, diharapkan bisa menjadi cara ampuh untuk menekan penularan Covid-19.
Sebab, belakangan penyebaran Covid-19 terus meluas.
Di DKI saja, hingga 26 Januari 2022 sudah ada temuan 1.922 kasus varian Omicron di Jakarta.
Dari jumlah tersebut, mayoritas kasus berasal dari para pelaku perjalanan luar negeri, jumlahnya mencapai 1.309 atau 68,1 persen.
Sedangkan, 613 kasus lainnya atau 31,9 persennya terdeteksi sebagai transmisi lokal.
Widi pun berkilah, perjalanan ke Arab Saudi ini perlu dilakukan untuk mempelajari cara Diriyah mempersiapkan ajang balap mobil bertenaga listrik terbesar di dunia ini.
Baca juga: Direktur Keuangan Mundur Saat Formula E Memanas, Jakpro: Formula E Jalan Terus
Sebab, Juni 2022 mendatang merupakan kali pertama Jakarta menjadi penyelenggara event balap Formula E.
"Initinya adalah panitia harus persiapannya bagaimana, pre-event seperti apa, penanganan seperi apa," ujarnya. (*)