Cerita Kriminal
Nyaris Satu Dekade Jalani Cinta Terlarang, Lelih Cemburu Idaman Hati 'Direbut' Daun Muda
Sudah selama nyaris satu dekade menjalani cinta terlarang dengan Hilda (28), Lelih Mawalih (39) cemburu melihat idaman hatinya itu dipacari daun muda.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Sudah selama nyaris satu dekade menjalani cinta terlarang dengan Hilda (28), Lelih Mawalih (39) cemburu melihat idaman hatinya itu kini dipacari oleh daun muda.
Hal itu menjadi motif yang melatarbelakangi kematian koki muda bernama Vicky Firlana (22).
Jasad Vicky ditemukan tergeletak di di samping salah satu makam di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022) pagi.
Saat itu padahal sang koki muda baru saja pulang ngapel di rumah Hilda.
Dini hari, Kamis (10/2/2022) itu, Vicky baru saja dari rumah Hilda.
Baca juga: 1 Bulan Lamanya Lelih Susun Rencana Habisi Nyawa Koki Muda, 2 Kali Percobaan Gagal Gara-gara Ini
Pukul 03.30 WIB Vicky pamit. Kurang dari 100 menit si eksekutor berdarah dingin beraksi, Hilda sudah menemukan jasad teman lelakinya itu.
Pukul 05.10 WIB Hilda kaget setengah mati ketika hendak ke pasar ia melihat Vicky sudah tidak bernyawa.
Adapun rumah Hilda dan tempat kejadian perkara (TKP) dugaan pembunuhan itu hanya berjarak sekitar 50 hingga 100 meter.

Tiga hari kemudian, polisi berhasil menangkap seluruh yang terkait pembunuhan ini.
Dua eksekutor bayaran yakni MYL (18) dibekuk di kawasan Tangerang, sedangkan DR (22) ditangkap di jalan layang di daerah Srengseng, Jakarta Barat.
Dalam kasus ini, MYL berperan menusuk korban, sedangkan DR bertugas mencekik leher korban hingga Vicky meninggal di lokasi kejadian.
Setelahnya, salah satu eksekutor membawa kabur sepeda motor korban beserta tas dan dompetnya.
Berbekal informasi dari kedua eksekutor, mereka dibayar masing-masing Rp 1 juta oleh Lelih untuk menghabisi nyawa korban.
Otak pelaku, Lelih ditangkap oleh tim Resmob Polda Metro Jaya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, pada Kamis (10/2/2022) atau di hari yang sama dengan waktu pembunuhan koki.
Baca juga: Kematian Koki di TPU, Leli Terduga Otak Kasus Ini Ada Rasa ke Hilda? Kekasih Korban Akui Kenal Dekat
Sehari setelah kejadian itu, polisi meringkus satu eksekutor bayaran yang menghabisi nyawa koki itu
Motif cinta sejenis
Senin (14/2/2022), polisi membeberkan motif dari pembunuhan koki muda ini yang rupanya didasari karena rasa cemburu cinta sejenis.
"Saudari LM ini diduga memiliki kelainan seksual yaitu yang bersangkutan seorang lesbi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan saat merilis kasus ini di Polres Metro Jakarta Selatan.

Menurut Zulpan, Leli merasa cemburu karena Hilda menjalin hubungan asmara dengan korban.
Padahak, Lelih juga memiliki hubungan khusus dengan Hilda selama 9 tahun.
Namun kini Hilda tengah menjalin hubungan asmara dengan Vicky yang usianya 6 tahun lebih muda darinya.
"Pelaku LM ini memiliki hubungan spesial atau khusus dengan saksi HN yang sudah berlangsung cukup lama pengakuannya 9 tahun.
Sehingga dengan adanya hubungan asrama antara saudari HN dengan korban FF ini menimbulkan kecemburuan dari pelaku utama," ujar Zulpan.
Selain itu, Lelih juga merasa sakit hati kepada korban lantaran motor yang dipinjam korban dikembalikan dalam kondisi rusak.
Baca juga: Kekasih Korban Bersuara, Ungkap Dugaan Teman Dekatnya Tega Bayar Eksekutor Habisi Nyawa Koki di TPU
"Motor tersebut dalam keadaan rusak dan juga STNK tidak ada karena ditilang di jalan raya sehingga pelaku LM menganggap korban FF ini tidak bertanggung jawab," ungkap Zulpan.
Susun rencana selama satu bulan
Untuk menghabisi nyawa korban, Lelih menyusun rencana secara matang selama satu bulan.
Mulai dari mempelajari kebiasaan korban hingga menyewa pembunuh bayaran.

"Sudah dari bulan Januari direncanakan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, Senin (14/2/2022).
Bahkan, terungkap fakta bahwa Lelih sebelumnya sudah dua kali berupaya menghabisi nyawa korban di lokasi berbeda.
Namun, Budhi mengungkapkan, dua kali upaya percobaan pembunuhan itu gagal karena berbagai alasan.
"Intinya mau mencelakai korban dengan berbagai macam cara cuma risikonya kok kayaknya nggak pas, banyak saksi," ujar dia.
Baca juga: Kisah Berdarah TPU Chober Ujung-ujungnya Soal Cinta, Api Cemburu Asmara Sesama Jenis Lelih dan Hilda
"Dua kali tidak berhasil, ini yang ketiga yang berhasil. Pas terakhir ini yang sepi dan memungkinkan," tambahnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, Lelih lebih dulu mempelajari kebiasaan korban yang sering berkunjung ke rumah kekasihnya, Hilda Nurlangi (28).
Sebagai informasi, rumah Hilda dan TKP pembunuhan hanya berjarak sekitar 100 meter.
Rumah Hilda masih berada di area TPU Kober, Ulujami.
Sementara itu, Lelih dan dua eksekutor bayaran menunggu tepat di gerbang masuk TPU.
"Dia (Lelih) sudah tau kebiasaannya, jadi pada saat korban melintas itu dari rumah pacarnya, mereka sudah nunggu," ujar Zulpan di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (14/2/2022).
Lelih lebih dulu menjemput kedua eksekutor bayaran pada Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 01.30 WIB.
Eksekutor DR dijemput di kawasan Srengseng, Jakarta Barat. Sedangkan MYL dijemput di Cipondoh, Tangerang.
"Dijemput menggunakan mobil Terios warna hitam dengan nopol B 1932 VFQ milik saudari LM. Selanjutnya LM, DR dan MYL menuju TKP kurang lebih pukul 02.30 ini hendak menunggu korban atau saudara FF," kata Zulpan.
Sekitar pukul 03.30 WIB ketika Fiky pulang dari rumah Hilda, dua eksekutor itu langsung mencegat korban yang mengendarai sepeda motor.

MYL berperan menusuk korban, sedangkan DR bertugas mencekik leher korban sampai tewas di tempat.
Setelahnya, salah satu eksekutor membawa kabur sepeda motor korban beserta tas dan dompetnya.