Sisi Lain Metropolitan

Kisah Kasbani 44 Tahun Hidup Dari Tempe, Mampu Sarjanakan Anak-anaknya dan Bangun 2 Rumah di Depok

Waktu menunjukan pukul 12.50 siang, Kasbani (72) nampak semringah menanti pembeli di lapak tempenya yang berada di Pasar Kemiri Muka, Beji, Depok.

Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com
Kasbani saat dijumpai TribunJakarta di lapak tempe yang ada di Pasar Kemiri Muka, Beji, Kota Depok, Kamis (24/2/2022). 

Sebagai seorang muslim, Kasbani sangat teguh memegang prinsip-prinsip dan menjalankan aturan serta anjuran agama yang ia anut.

“Intinya kalau mau usaha sukses, jangan pernah tinggalin ibadah, lima waktunya jangan sampai lewat,” tegasnya.

Lanjut Kasbani, ia pun tak penah mengira bahwa penghasilannya sebagai pedagang tempe bisa menghidupi lima anak dan seorang istrinya.

Bahkan, kini ia sudah memiliki dua unit rumah yang masih berada di kawasan Kota Depok.

Baca juga: Nestapa Pedagang Tempe di Depok: Modal Habis Imbas Kedelai Meroket Tapi Sulit Ganti Profesi

“Alhamdulillah rumah ada dua, anak saya yang sudah lulus kuliah sudah pada jadi guru, yang tiga lagi ada yang sudah menikah juga,” ucapnya.

Lain cerita dengan Kasbani, seorang pedagang tempe lainnya, Yuti Haryanto (26), terpaksa menunda niatnya untuk membangun bahtera rumah tangga dengan kekasihnya, akibat harga kacang kedelai yang terus meroket.

Padahal, ia berencana akan menikah pada tahun ini, dan dalam waktu dekat akan segera melamarnya.

Semua rencana tersebut terpaksa ia tunda. Kocek yang telah terkumpul untuk merealisasikan niatnya tersebut ia alihkan sementara ini menyelamatkan bisnis tempenya tersebut.

“Iya terpaksa tabungan buat melamar dan menikah harus digunakan untuk menyelamatkan bisnis tempe saya,” kata Yuti dua hari lalu.

Demo para perajin tempe Depok.
Demo para perajin tempe Depok. (Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com)

Namun bak secercah cahaya di kegelapan, Yuti mengatakan dirinya sangat beruntung musabab keluarga kekasihnya dapat memahami kesulitan yang tengah ia alami.

“Iya Alhamdulillah calon istri saya dari keluarga perajin tempe juga, jadi sama-sama ngerti paham kondisi saat ini,” ungkapnya.

Untuk informasi, Senin (20/2/2022) siang ratusan pedagang tempe yang tergabung dalam Paguyuban Dadi Rukun menggelar aksi demo imbas mahalnya kacang kedelai, di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Kota Depok.

Baca juga: Susul Produsen Tahu-Tempe, Kini Penjual Daging Bakal Mogok Jualan Lima Hari, Catat Tanggalnya

Ketua Paguyuban Dadi Rukun, Rasjani (49), mengungkapkan, kondisi ini membuat anggotanya yang berjumlah 120 orang kelimpungan mencari nafkah.

Dikatakan olehnya, sebelumnya harga per kuintal kacang kedelai seharga Rp 800 ribu. 

Namun kini, harganya meningkat tajam menjadi Rp 1.125.000 per kuintal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved