Anies Boleh Saja Banggakan Infrastruktur, Data BPS Tunjukkan Angka Kemiskinan di Jakarta Terus Naik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sah-sah saja membanggakan sejumlah proyek infrastruktur yang dibangunnya selama dia menjabat.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Elga H Putra
Istimewa Via WartaKota
Penampakan Jakarta International Stadium (JIS). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sah-sah saja membanggakan sejumlah proyek infrastruktur yang dibangunnya selama dia menjabat. Namun hasil data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jika angka angka kemiskinan di DKI Jakarta naik selama lima tahun dipimpin Anies. 

Orang nomor dua di DKI ini menyebut, peningkatan ini terjadi akibat hantaman pandemi Covid-19.

"Di DKI Jakarta sendiri angka kemiskinan naik sekitar 1,11 persen di tengah pandemi Covid-19," ucapnya, Jumat (2/10/2020).

Suasana di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Sabtu (23/4/2022)
Suasana di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Sabtu (23/4/2022) (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

"Dari semula 3,42 persen pada September 2019 menjadi 4,53 persen pada Maret 2020," sambungnya.

Baca juga: Selain Fakir Miskin, Berikut Golongan yang Berhak Menerima Daging Kurban di Hari Raya Idul Adha

Angka ini kemudian naik menjadi 496.840 orang atau 4,69 persen pada periode September 2020.

Kemudian, angka kemiskinan ini naik lagi pada periode Maret 2021 menjadi 4,72 persen atau bertambah menjadi 501.920 orang.

Seiring pelonggaran aktivitas masyarakat yang dilakukan pemerintah di akhir 2021, angka kemiskinan di DKI Jakarta mulai membaik.

Angka kemiskinan turun menjadi 4,67 persen atau berkurang menjadi 498.290 orang.

Kepala BPS DKI Jakarta Anggoro Dwitjahyono mengatakan, ini merupakan sinyal positif perbaikan ekonomi di ibu kota.

"Pada periode ini, ekonomi tumbuh 2,43 persen, kumulatif inflasi 0,22 persen dan pengangguran berkurang 133 ribu orang," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Ia menambahkan, ini merupakan pertama kalinya angka kemiskinan di DKI Jakarta turun setelah dilanda pandemi Covid-19.

"Prestasi ini tentunya tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga disamping adanya peningkatan daya beli dari masyarakat karena naiknya pendapatan secara umum," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved