Kontroversi ACT
Gus Mus Sampai Sedih Membaca Gaji Pemimpin Lembaga Pengelola Dana Umat ACT Capai Rp 250 Juta
KH Mustofa Bisri atau Gus Mus sampai sedih melihat pimpinan ACT mendapat gaji Rp 250 juta menggunakan dana umat.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Cendekiawan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus sampai sedih kala membaca gaji seorang pemimpin lembaga pengelola dana umat Aksi Cepat Tanggap (ACT) mencapai Rp 250 juta.
Diduga, gaji selangit itu merupakan penyelewengan dari donasi yang diberikan masyarakat.
Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin itu menunjukkan kesedihannya di media sosialnya.
TONTON JUGA
Sekedar informasi jagat media sosial beberapa hari belakangan ini tengah digemparkan dengan tagar #JanganpercayaACT.
Pengguna media sosial mempermasalahkan transparansi ACT dalam hal penyaluran dana donasi.
Dalam pemberitaan sebuah media bahkan disebutkan gaji pimpinan ACT mencapai Rp 250 Juta per bulan.
Gaji pejabat menengahnya mencapi Rp 80 Juta perbulan, ditambah fasilitas mobil Alphard atau Fortuner.
Pantauan TribunJakarta, di media sosial Twitternya yang telah terverifikasi, Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir merasa heran dengan besarnya gaji pimpinan ACT.
Baca juga: ACT Diduga Selewengkan Dana Umat, Guntur Romli: Dia Pake Alphard yang Nyumbang Naik Mio
"Gaji sebulan 250 juta.
Presiden? Bukan
Menteri? Bukan
Ketum PBNU atau PP Muhammadiyah? Bukan
Tapi pimpinan sebuah lembaga donasi.
Duitnya dari umat. Memang enak ngurusi umat yg modalnya percaya dan husnuz zhan. Entar kalau disenggol langsung pada ngamuk bawa-bawa kitab suci," tulis Gus Nadir.
Baca juga: Ssst, Diam-diam PPATK hingga Densus 88 Telisik Pergerakan Dana Umat ACT