Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
5 Pelurunya Bisa Lukai Brigadir J di 7 Titik, Ini Alasan Bharada E Ajudan Ferdy Sambo Tak Terluka
Lima pelurunya bisa melukai Brigadir J di 7 titik mematikan, terungkap alasan Bharada E yang merupakan ajudan Kadiv Humas Polri sama sekali tak luka.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Lima pelurunya bisa melukai Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J di tujuh titik mematikan, terungkap alasan Bharada E yang merupakan ajudan Kadiv Humas Polri Irjen Ferdy Sambo sama sekali tak terluka.
Sebenarnyam antara Brigadir J dan Bharada E sama-sama anak buah dari Irjen Ferdy Sambo.
Brigadir J diketahui bertugas menjadi supir istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Jadi melakukan tugas mengamankan tapi dia supir lah gitu.
Ya (sopir) ibu (istri Kadiv Propam)," ujar Karo Penmas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).
Baca juga: Tahu Brigadir J Tewas Saat Ditelpon Istrinya, Irjen Ferdy Sambo Langsung Lakukan Ini Setiba di Rumah
Sementara Bharada E bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Memang dia bagian dalam penugasan Propam tersebut, semuanya, keduanya staf Propam Mabes Polri.
Kalau Bharada itu anggota Brimob yang di BKO ke sana, tugasnya melakukan pengamanan dan pengawal terhadap Kadiv Propam," papar Ramadhan.

Diduga lakukan pelecehan
Mabes Polri menyebut bahwa Brigadir J berniat melakukan pelecehan seksual kepada istri Irjen Ferdy Sambo.
Adapun saat kejadian pada Jumat (8/7/2022) sekira pukul 17.00 WIB, Irjen Ferdy Sambo sedang tak berada di rumah dinasnya yang berada di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Saat kejadian, jenderal bintang dua tersebut sedang menjalani tes PCR yang belum diketahui lokasinya.
Dikatakan Ramadhan, Irjen Ferdy Sambo baru mengetahui insiden yang menewaskan Brigadir J setelah dirinya ditelepon sang istri.
Setelah ditelepon istrinya, Irjen Ferdy Sambo langsung pulang ke rumah dan melihat Brigadir J sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Baca juga: Polri Sebut Brigadir J Lecehkan Istri Ferdy Sambo, Ayah Beberkan 9 Kejanggalan di Kematian Anaknya
"Setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah dinas beliau," katanya.
Ramadhan mengatakan peristiwa bermula saat Brigadir J masuk ke kamar Irjen Ferdy Sambo.
Di dalam kamar tersebut munurut Ramadhan ada istri Irjen Ferdy Sambo.
Diduga Brigadir J melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Polri.

"Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan.
Mendapat perlakuan tak mengenakan, istri Kadiv Propam berteriak minta tolong.
Teriakan tersebut pun didengar Bharada E yang berada di lantai atas rumah dinas.
Menurut Ramadhan, kehadiran Bharada E membuat Brigadir J panik.
Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharada E yang berdiri di depan kamar.
“Pertanyaan Bharada E direspons Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali ke arah Bharada E,” kata Ramadhan.
Baca juga: Kematian Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Kompolnas Soroti Ancaman Pelecehan Seksual Menyerang Di Mana Saja
Terluka di tujuh titik meski hanya lima kali ditembak
Ramadhan menjelaskan ada sekitar tujuh tembakan yang dilesatkan Brigadir J.
"Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi dan alat bukti di TKP, ada tujuh proyektil yang dikeluarkan dari Brigadir J dan lima proyektil yang dikeluarkan dari Bharada E," kata Ramadhan.
Kendati menembakan lebih banyak peluru, justru Brigadir J yang terluka parah hingga akhirnya meninggal di lokasi.

Tak hanya itu, Brigadir J juga mendapatkan tujuh luka tembakan meski Bharada E hanya mengeluarkan lima peluru.
"Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan.
Jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu," jelasnya.
Sementara itu, Ramadhan mengungkapkan Bharada E tidak mendapat luka apapun dalam insiden baku tembak tersebut.
Hal ini karena posisi Bharada E yang berada jauh lebih tinggi yakni sejauh 10 hingga 12 meter.
Sebab, Bharada E berada di lantai dua rumah Irjen Ferdy Sambo saat baku tembak terjadi.
Hal itu memudahkan Bharada E untuk melumpuhkan Brigadir J.
"Tidak ada (terkena tembakan).
Kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," ucapnya.
Lebih lanjut, Bharada E menembak Brigadir J sebagai bentuk perlindungan diri dan melindungi istri dari Irjen Ferdy Sambo.
"Karena posisinya ya siapapun yang mendapat ancaman seperti itu pasti akan melakukan pembelaan gitu.
Jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motifnya adalah membela diri dan membela ibu," kata Ramadhan.