Kecelakaan Maut di Cibubur

Driver Ojol Lihat Langsung Kecelakaan Maut di Cibubur: Truk Pertamina Dari Atas Sudah Nyerempet

Seorang driver ojek online bernama Anwar melihat langsung kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Elga H Putra
Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar
Driver ojek online bernama Anwar menceritakan detik-detik kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022) sore. 

Sementara itu, suara sirene mobil jenazah terdengar saling bersautan begitu nyaring.

Diwartakan TribunJakarta, jenazah para korban tiba di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati secara bertahap pada Senin (18/7/2022) pukul 18.00 WIB menggunakan sejumlah ambulans.

Sejumlah anggota TNI berpakaian dinas pun turut mendampingi rekan mereka yang termasuk korban tewas kecelakaan lalu lintas hingga ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Arif Wahyono mengatakan hingga pukul 18.58 WIB tercatat sudah sembilan jenazah yang dibawa ke Instalasi Forensik untuk diidentifikasi.

"Mohon berapa laki-laki, berapa perempuan saya belum bisa jelaskan karena pada saat ini kami belum melakukan pemeriksaan," kata Arif di RS Polri Kramat Jati, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Ya Allah Itu Korban di Bawah Ban Saksi Kecelakaan Maut di Cibubur Tak Henti Ucap Istigfar

Dia menyebut bila dilihat dari kantong jenazah yang datang para korban diperkirakan berusia dewasa, namun untuk kepastian membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

Pihaknya mengimbau para keluarga korban kecelakaan segera datang ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi dan pengambilan jenazah sebelum terjadi proses pembusukan.

"Kalau dilihat (jenazah) masih dalam keadaan segar, jadi mungkin bisa lebih mudah diidentifikasi.

Ambulans yang membawa jenazah korban kecelakaan melibatkan truk tangki Pertamina, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (17/7/2022).
Ambulans yang membawa jenazah korban kecelakaan melibatkan truk tangki Pertamina, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (17/7/2022). (Tribun Jakarta/Bima Putra)

Dari mereka juga kita perlu sidik jari dan segala macam," ujar Arif.

Sidik jari tersebut untuk keperluan identifikasi tim dokter forensik dengan mencocokkan data antemortem (sebelum kematian) dengan postmortem (setelah kematian).

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved