Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Putri Chandrawati PCR di Rumah Pribadinya, Lalu Kenapa Pindah ke TKP Penembakan Brigadir J?
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik membeberkan isi CCTV di rumah pribadi Kadiv Propam non aktif Irjen Ferdy Sambo.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik membeberkan isi CCTV di rumah pribadi Kadiv Propam non aktif Irjen Ferdy Sambo.
Berdasarkan rekaman CCTV tersebut terlihat istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Chandrawati melakukan tes PCR di rumah pribadinya.
Lalu mengapa setelah melakukan tes PCR, Putri dan para pengawalnya, termasuk Bharada E dan Brigadir J pindah ke rumah dinas sang suami?
TONTON JUGA
Rumah dinas yang hanya berjarak 1 km dari rumah pribadi tersebut diketahui menjadi TKP penembakan Brigadir J.
Ahmad Taufan Damanik menjelaskan, Irjen Ferdy Sambo dan istrinya berada di rombongan yang berbeda.
Berangkat dari Magelang, Irjen Ferdy Sambo berserta rombongannya tiba terlebih dahulu dari Putri.
"Jadi begini rombongan ini ada dua, pertama rombongan Ibu Putri dua mobil warna hitam ada mobil Patwal yang di depannya dari Magelang sekitar jam 10 lewat sampai ke Jakarta ke rumah dinas sekitar jam 16 lewat," ucap Ahmad Taufan Damanik dikutip TribunJakarta dari YouTube Metro TV.
"Nah dalam perjalanan itu semua terekam nah sebelum mereka sampai di rumah pribadi Pak Sambo ini masuk ke dalam rumah pribadi tadi didampingi satu ADCnya (ajudan) masuk ke ruang pribadi," imbuhnya.
Baca juga: Keberadaan Baju Brigadir J saat Penembakan Masih Misteri, Sobekan dan Noda Darah Bisa Jadi Petunjuk?
Beberapa menit kemudian, Putri berserta ajudan dan asistennya tiba di rumah.
Mereka kemudian melakukan tes PCR, namun tak begitu dengan Irjen Ferdy Sambo.
"Kemudian jam 16 lewat datang ibu dengan rombongan ADC
dan asisten rumah tangga dan lain-lain gitu," kata Ahmad Taufan Damanik.
"Nah yang kemudian kita terlihat di dalam CCTV itu melakukan PCR adalah Ibu Putri, asisten rumah tangganya, ada satu lagi asisten orang situ juga, Brigadir J paling terakhir, sebelum dia ada Bharada E, dan ada ADC namanya Riki," imbuhnya.
Selesai melakukan tes PCR, Putri kemudian masuk ke dalam kamar.
Baca juga: Datangi Rumah Ferdy Sambo, Timsus Akan Paparkan Uji Balistik Baku Tembak yang Tewaskan Brigadir J
Setelah itu Putri bersama, Brigadir J, Bharada E, dan asistennya yang lain keluar dari rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo menuju rumah dinas.
"Nah setelah itu Ibu Sambo ini masuk ke kamar lagi bersiap-siap mungkin ganti pakaian, kemudian mereka sama-sama pergi ke rumah dinas yang sekarang diduga sebagai TKP itu," ucap Ahmad Taufan Damanik.
Lalu beberapa lama kemudian, Irjen Ferdy Sambo didampingi satu ajudannya juga turut meninggalkan rumah.
"Beberapa lama mereka pergi itu kelihatan lagi Pak Ferdy Sambo itu dari kamarnya menuju mobil dia dan didampingi 1 ADC dengan 1 motor Panwal bergerak gitu ke arah yang berbeda. Jadi bukan ke rumah itu beda arahnya," ucap Ahmad Taufan Damanik.
Baru berjarak beberapa meter dari rumah, mobil Irjen Ferdy Sambo terlihat di rekaman CCTV berhenti.
Menurut Ahmad Taufan Damanik kala itu, Irjen Ferdy Sambo mendapatkan telepon dari Putri terkait peristiwa penembakan Brigadir J.
Baca juga: Saat Ekshumasi Ditemukan Otak Brigadir J Tak Lagi Berada di Kepala, Mantan Kabareskrim Bereaksi
Irjen Ferdy Sambo kemudian keluar dari mobil, dan berlari menuju rumah dinasnnya.
"Berhenti, karena dia mendapatkan telepon dari istrinya, jadi kemudian dia berbalik arah karena mobilnya susah karena jalanya kecil, dia lalu berlari kemudian bertanya 'ada apa?', itu keterangan dari penyidik, kalau dari CCTV hanya memperlihatkan mobil berhenti dan motor juga berhenti," kata Ahmad Taufan Damanik.
Sementara itu berdasarkan pengakuan ajudan Ferdy Sambo kepada Komnas HAM, mereka pindah ke rumah dinas untuk isolasi mandiri selama menunggu hasil PCR keluar.
Hal itu memang SOP yang dilakukan mereka setiap baru melakukan perjalanan jauh.
"Alasan mereka, ADCnya kerena isoman. Menurut mereka itu memang prosedurnya, kan butuh waktu untuk tahu hasil PCRnya," ucap Ahmad Taufan Damanik.
Komnas HAM Soroti CCTV di Rumdin Ferdy Sambo Saat Kematian Brigadir J
Komnas HAM menyoroti soal adanya perbedaan informasi yang beredar perihal rusaknya CCTV di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo saat hari kematian Brigadir J.
Diketahui, sejak awal kasus ini mencuat, keberadaan CCTV menjadi sorotan publik.
Sebab, sejak awal polisi menyebut CCTV di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang disebut jadi lokasi adu tembak antara Brigadir J dan Bharada E dalam kondisi rusak.
"Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut memang kebetulan CCTV-nya rusak sejak dua minggu lalu sehingga tidak dapat kami dapatkan," kata Kombes Budhi Herdi Susianto saat masih menjabat Kapolres Metro Jakarta Selatan sewaktu pertama kali merilis kasus kematian Brigadir J, Selasa (12/7/2022).
Rusaknya CCTV beberapa pekan sebelum insiden kematian Brigadir J membuat publik menilai banyak kejanggalan di kasus kematian ajudan Ferdy Sambo.
Baca juga: Bharada E Blak-blakan, Lagi Lakukan Ini Saat Dengar Teriakan Istri Ferdy Sambo Dilecehkan Brigadir J
Beberapa hari kemudian, polisi disebutkan menemukan rekaman CCTV.
Namun Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan CCTV yang ditemukan bukan yang di lokasi kejadian, melainkan di sekitar rumah Ferdy Sambo.
Termasuk di rumah pribadi Ferdy Sambo yang lokasinya berjarak sekira 500 meter yang merupakan rumah dinasnya.
"Masih ada di beberapa media yang menyebutkan bahwa CCTV rusak, kemudian kenapa ditemukan CCTV yang lain?
"Ini saya perlu luruskan biar tidak lagi berpersepsi lagi sehingga muncul spekulasi yang membuat permasalahan ini tidak clear," kata Dedi usai melakukan prarekonstruksi di kediaman Ferdy Sambo, Jakarta, Sabtu (23/7).
Sedangkan untuk di rumah dinas Ferdy Sambo yang disebut jadi lokasi kejadian tewasnya Brigadir J, CCTV dalam kondisi rusak.
"Tapi CCTV yang sepanjang jalur ini, di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), ini sudah ditemukan oleh penyidik," tegas Dedi.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik juga membenarkan jika berdasarkan keterangan para ajudan dan penyidik, CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo itu dalam kondisi rusak.
Baca juga: Tanpa CCTV, Komnas HAM Beberkan Situasi Adu Tembak Bharada E & Brigadir J: Dimatikan Jarak 2 Meter
"(CCTV) Di TKP mengalami kerusakan," kata Damanik saat dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Metro TV, Senin (1/8/2022).
Kendati begitu, Komnas HAM menyoroti adanya informasi simpang siur mengenai penyebab dan sejak kapan CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo rusak.
"Itu juga ada dua keterangan.
Di media katanya tersambar petir, tapi keterangan ADC (ajudan) karena memang rumah dinas ini jarang dipakai maka sudah lama CCTV ini rusak," kata Damanik.
Untuk itu, dalam waktu dekat, Komnas HAM bakal kembali menggali informasi untuk menemukan titik terang perihal permasalahan CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo.
"Makanya akan kita gali lagi kapan CCTV itu rusak dan karena apa dan kenapa ada perbedaan informasi antara satu dan yang lain," kata Damanik.
SIMAK VIDEONYA:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/putri-chandrawati-melakukan-tes-pcr-di-rumah-pribadiny.jpg)