Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Blak-blakan Ferdy Sambo Saat Diperiksa Komnas HAM, Sang Jenderal Akui Tembak Brigadir J?

Irjen Ferdy Sambo blak-blakan kepada Komnas HAM mengenai kasus pembunuhan Brigadir J. Apakah Ferdy Sambo juga mengakui ikut menembak Brigadir J?

Kolase Foto Tribun Jakarta
Kolase Foto Ketua Komnas HAM Taufan Damanik dan Irjen Ferdy Sambo. Irjen Ferdy Sambo blak-blakan kepada Komnas HAM mengenai kasus pembunuhan Brigadir J. Apakah Ferdy Sambo juga mengakui ikut menembak Brigadir J? 

"Sementara, sebaliknya kami periksa Richard, dia mengakui bahwa Pak FS (Ferdy Sambo) melakukan tembakan. Dua tembakan ke Yosua," kata Taufan.

Ferdy Sambo, kata Taufan, lalu memanggil Kuat Maruf, Brigadri RR dan Bharada E untuk diberikan arahan.

"Itu dia akui," ujarnya.

Baca juga: Asal Siap Mental Lawan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Bisa Seperti Bharada E di Kematian Brigadir J

Saat peristiwa penembakan itu terjadi, Taufan mengatakan Putri Candrawathi pergi ke rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Lalu, Ferdy Sambo menyusul berapa menit yang itu mengesankan seolah-olah mau pergi ke tempat lain.

"Terus tiba-tiba dia balik, begitu. Dia katakan, itu dia skenario kan. Sebetulnya memang dia akan ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk melakukan eksekusi terhadap Yosua, begitu," ungkapnya.

Momen istri Irjen Fery Sambo, Putri Candrawathi berselfie bersama tiga ajudannya sambil pilih pegang tangan Brigadir J. Terkini, Putri Candrawathi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J bersama Ferdy Sambo dkk. Padahal, semula diskenariokan Brigadir J tewas ditembak ajudan Bharada E karena melakun pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.
Momen istri Irjen Fery Sambo, Putri Candrawathi berselfie bersama tiga ajudannya sambil pilih pegang tangan Brigadir J. Terkini, Putri Candrawathi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir J bersama Ferdy Sambo dkk. Padahal, semula diskenariokan Brigadir J tewas ditembak ajudan Bharada E karena melakun pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi. (Kolase TribunJakarta.com/Twitter/Kompas Tv)

Ketika ditanya apakah Komnas HAM percaya keterangan Ferdy Sambo, Taufan menuturkan pihaknya yakin pembunuhan terhadap Brigadir J tidak mungkin dilakukan Bharada E sendirian.

Hal itu terlihat arah peluru datangnya dari tempat yang berbeda.

"Artinya tidak mungkin orang yang sama berbolak balik dari tempat ke tempat lain untuk melakukan tembakan," tuturnya.

Taufan juga menuturkan ada indikasi bahwa pelurunya jenisnya juga berbeda. Satu tubuh posisi Brigadir J dengan di posisi tubuh yang lain itu ada ukuran berbeda satu dengan yang lainnya.

"Jadi sangat mungkin memang terjadi bahwa itu dilakukan oleh lebih dari satu orang. Dan dalam hal ini kalau kita merujuk pada pengakuan Richard. Selain Richard itu tadi dikatakannya adalah saudara FS (Ferdy Sambo)," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved