Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
Terkuak Penyidik Ciut Hadapi Bharada E Cs di Kasus Brigadir J, Borok Brigjen Hendra Diulas Kapolri
Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan ciut menghadapi Bharada E Cs di kasus kematian Brigadir J. Rupanya ada jenderal yang menyetir pemeriksaan.
Dari rumah dinas selesai rekonstruksi, Bharada E, Bripka RR dan Kuat Maruf menuju rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Personel Biro Divisi Propam Polri di saat bersamaan kemudian menyisir TKP dan memerintahkan mengganti hardisk CCTV di pos sekuriti Duren 3.
"Hardisk CCTV ini kemudian diamankan oleh personel Divisi Propam Polri,” sambung Kapolri.
Kepala Biro Paminal Divisi Propam Polri saat itu dipimpin Brigjen Hendra Kurniawan yang tak lain anak buah Ferdy Sambo. Brigjen Hendra Kurniawan kini ikut ditahan di tempat khusus.
Peran Brigjen Hendra Kurniawan
Kapolri turut menceritakan peran Brigjen Hendra saat penyerahan jenazah Brigadir J ke pihak keluarganya di Jambi pada Senin, 11 Juli 2022, malam.
Saat itu Divisi Propam Polri menolak pemakaman Brigadir J secara kedinasan karena dianggap telah berbuat tercela terhadap Putri Candrawathi.
"Pati atas nama Brigjen Pol Hendra Kurniawan atau Karopaminal menjelaskan dan meminta pada saat itu untuk tidak direkam dengan alasan terkait dengan masalah aib,” ucap Kapolri.
Baca juga: Ferdy Sambo Minta Kesalahannya dengan Putri Candrawathi Tak Diikuti Anak, Kata Kak Seto
Saat itu orangtua Brigadir J mendapatkan penjelasan lebih detail, seperti jumlah tembakan dan posisi tembak-menembak serta luka-luka di tubuh jenazah.
Keluarga tidak percaya dengan penjelasan yang diberikan oleh personel Divisi Propam Polri tersebut.
“Beberapa hal kemudian ditanyakan antara lain masalah CCTV yang ada di tempat kejadian, kemudian hal-hal yang dirasa janggal, kemudian terkait dengan barang-barang korban termasuk HP dan kejanggalan-kejanggalan ini kemudian viral di media dan mendapatkan perhatian publik,” kata Kapolri.

Informasi dari keluarga, saat Brigjen Hendra Kurniawan berbicara dengan Samuel Hutabarat di dalam satu ruangan, tak kurang ada 7 orang anggota Polri berjaga di pintu.
Semua personel masuk menggunakan sepatu, menginjak-injak karpet yang dipakai sebagai alas duduk oleh penghuni rumah maupun keluarga dan kerabat yang datang untuk menyampaikan ucapan duka.
Pada video tersebut, terdengar suara ibu-ibu yang memprotes kehadiran anggota polisi dalam jumlah banyak itu. Personel lain banyak juga yang berjaga di luar rumah.